Tanggung jawab merupakan sebuah
pengertian untuk memahami tinggi rendahnya akhlak seorang manusia. Seiring
dengan perkembangnya, rasa tanggung jawab kemudian berkembang bukan hanya dalam
tataran personal, namun juga terkait hubungan dengan orang lain. Artinya, seseorang
yang berhubungan dengan pihak-pihak lain tidak bias lepas dari rasa tanggung
jawab yang melekat pada dirinya.
Rasa tanggung jawab
dibagi menjadi dua jenis, yakni:
1.
Tanggung
Jawab Moral
Tanggung jawab moral
merupakan tanggung jawab yang identik dengan tindakan moral. Tanggung jawab ini
terdiri dari dua unsur, yakni kebebasan bertindak dan tindakan integral
tanggung jawab (tanggung jawab yang lahir dari hati nurani).
2.
Tanggung
Jawab Sebagai Warga Negara
Tanggung jawab sebagai
seorang warga negara ditanggung oleh semua orang yang tinggal dalam sebuah
Negara, baik yang menjabat sebagai pemerintah maupun rakyat biasa. Seorang
pejabat memiliki tanggung jawab kepada instansi terkait tugas dan pengabdiannya
kepada masyarakat dan Negara. Sementara rakyat memiliki tanggung jawab kepada
Negara dan masyarakat yang lain seperti membayar pakaj, mematuhi peraturan lalu
lintas, hingga menjaga fasilitas umum.
Tanggung Jawab
Terhadap Seorang Wirausaha
Seorang wirausaha juga memiliki
tanggung jawab yang harus ditanggungnya. Sebagai seorang wirausaha, tanggung
jawab yang ditanggung tentunya sangat luas. Selain tanggung jawab terhadap
bisnisnya, seorang wirausaha juga memiliki tanggung jawab terhadap pegawainya,
masyarakat yang ada di lingkungan bisnisnya, juga tanggung jawab terhadap
lingkungan. Tanggung jawab pengusaha ini sering disebut sebagai tanggung jawab
sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).
Sesuai dengan namanya, CSR merupakan
bentuk tanggung jawab pengusaha (atau wirausaha) dan perusahaan yang tidak
hanya membuat keputusan berdasarkan aspek keuntungan ekonomi, namun juga
melalui pembangunan berkelanjutan dalam bidang sosial. Tanggung jawab
perusahaan dalam bentuk CSR dilakukan karena perusahaan menyadari jika dalam
sebuah bisnis, tidak hanya keuntungan yang bias didatangkan oleh perusahaan,
namun juga kerugian bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Dengan kata lain,
CSR dapat pula dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan
pembangunan berkelanjutan melalui manajemen dampak, yakni meminimalisasi dampak
negatif dan memaksimalisasi dampak positif terhadap seluruh pemangku
kepentingan perusahaan.
Bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Seperti yang sudah disinggung, sebuah
perusahaan dalam mengambil keputusan untuk kepentingan usahanya harus
memperhatikan etika dan tanggung jawab sosial. Adapun bentuk tanggung jawab
sosial perusahaan seperti :
1.
Tanggung
jawab sosial kepada konsumen
Tanggung jawab sosial
perusahaan kepada konsumen tidak hanya seputar masalah penyediaan produk atau
jasa saja tetapi juga harus memperhatikan aspek-aspek lain. Merujuk pendekatan
utilitarian, maka perusahaan harus menghasilkan produk atau jasa yang memiliki
banyak manfaat kepada masyarakat.
2.
Tanggung
jawab sosial kepada karyawan
Perusahaan wajib
memberikan rasa aman dan nyaman kepada karyawannya, memperlakukan karyawan
dengan adil. Selain itu, perusahaan juga memberikan kesempatan dan fasilitas
untuk pengembangan diri karyawan.
3.
Tanggung
jawab sosial kepada kreditor
Misalnya pada saat perusahaan
harus menyelesaikan kewajiban atau utangnya namun ia sedang memiliki masalah
keuangan maka perusahaan wajib memberitahukan kepada kreditor.
4.
Tanggung
jawab kepada pemegang saham
Perusahaan juga
bertanggung jawab kepada pemegang saham. Sehingga dalam operasional nya,
perusahaan juga harus memastikan keputusan yang diambil juga untuk kepentingan
pemegang saham.
5.
Tanggung
jawab sosial kepada lingkungan
Tanggung jawab ini
berkaitan dengan lingkungan, misal dengan tidak membuang limbah sembarangan, mencegah
polusi disekitar tempat usaha, mencegah penggunaan bahan berbahaya. Jadi
perusahaan diharapkan ramah terhadap lingkungan.
6.
Tanggung
jawab sosial kepada komunitas
Tanggung jawab sosial ini
dapat dilakukan dengan cara memberikan corporate social responsibility atau
CSR. Memberikan bantuan seperti sarana prasarana untuk pendidikan, kesehatan,
infrastuktur atau hal lain yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Mengelola Program Tanggung Jawa
Sosial
Sebuah tanggung jawab sosial tidak
akan berlangsung dengan baik apabila tidak dikelola dengan baik pula. Sebuah
program tanggung jawab sosial membutuhkan program yang diorganisasikan dan
dikelola dengan hati-hati. Secara umum, manajer harus melakukan hal-hal
berikut :
1.
Tanggung
jawab sosial harus dimulai dari tingkatan manajemen puncak karena tanpa
dukungan dari manajemen puncak tidak akan ada program yang berjalan sukses.
2.
Sebuah
komite atau panitia yang terdiri dari manajer-manajer tertinggi harus
mengembangkan sebuah rencana yang merinci tingkat dukungan manajemen.
3.
Seorang
eksekutif atau manajer harus bertanggung jawab dalam pengimplementasian program
yang telah direncanakan.
4.
Perusahaan
harus melakukan audit sosial, yaitu analisis sistematis mengenai penggunaan
dana dan pencapaiannya terhadap tujuan tanggung jawab sosialnya.
Manfaat Etika Bisnis & Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Menjalankan
etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan tentu saja akan memberikan
manfaat yang banyak bagi perusahaan,
seperti :
· Memberikan
citra positif dan nilai lebih bagi perusahaan,
· Mengurangi
biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik internal maupun
eksternal perusahaan,
· Meningkatkan
motivasi untuk semua pihak yang terlibat, dan lain sebagainya
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar