Kamis, 17 Oktober 2019

TANGGUNG JAWAB SOSIAL


Tanggung jawab merupakan sebuah pengertian untuk memahami tinggi rendahnya akhlak seorang manusia. Seiring dengan perkembangnya, rasa tanggung jawab kemudian berkembang bukan hanya dalam tataran personal, namun juga terkait hubungan dengan orang lain. Artinya, seseorang yang berhubungan dengan pihak-pihak lain tidak bias lepas dari rasa tanggung jawab yang melekat pada dirinya.
Rasa tanggung jawab dibagi menjadi dua jenis, yakni:

1.     Tanggung Jawab Moral
Tanggung jawab moral merupakan tanggung jawab yang identik dengan tindakan moral. Tanggung jawab ini terdiri dari dua unsur, yakni kebebasan bertindak dan tindakan integral tanggung jawab (tanggung jawab yang lahir dari hati nurani).
 
2.     Tanggung Jawab Sebagai Warga Negara
Tanggung jawab sebagai seorang warga negara ditanggung oleh semua orang yang tinggal dalam sebuah Negara, baik yang menjabat sebagai pemerintah maupun rakyat biasa. Seorang pejabat memiliki tanggung jawab kepada instansi terkait tugas dan pengabdiannya kepada masyarakat dan Negara. Sementara rakyat memiliki tanggung jawab kepada Negara dan masyarakat yang lain seperti membayar pakaj, mematuhi peraturan lalu lintas, hingga menjaga fasilitas umum.

Tanggung Jawab Terhadap Seorang Wirausaha
Seorang wirausaha juga memiliki tanggung jawab yang harus ditanggungnya. Sebagai seorang wirausaha, tanggung jawab yang ditanggung tentunya sangat luas. Selain tanggung jawab terhadap bisnisnya, seorang wirausaha juga memiliki tanggung jawab terhadap pegawainya, masyarakat yang ada di lingkungan bisnisnya, juga tanggung jawab terhadap lingkungan. Tanggung jawab pengusaha ini sering disebut sebagai tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).

Sesuai dengan namanya, CSR merupakan bentuk tanggung jawab pengusaha (atau wirausaha) dan perusahaan yang tidak hanya membuat keputusan berdasarkan aspek keuntungan ekonomi, namun juga melalui pembangunan berkelanjutan dalam bidang sosial. Tanggung jawab perusahaan dalam bentuk CSR dilakukan karena perusahaan menyadari jika dalam sebuah bisnis, tidak hanya keuntungan yang bias didatangkan oleh perusahaan, namun juga kerugian bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Dengan kata lain, CSR dapat pula dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan melalui manajemen dampak, yakni meminimalisasi dampak negatif dan memaksimalisasi dampak positif terhadap seluruh pemangku kepentingan perusahaan.

Bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Seperti yang sudah disinggung, sebuah perusahaan dalam mengambil keputusan untuk kepentingan usahanya harus memperhatikan etika dan tanggung jawab sosial. Adapun bentuk tanggung jawab sosial perusahaan seperti :

1.     Tanggung jawab sosial kepada konsumen
Tanggung jawab sosial perusahaan kepada konsumen tidak hanya seputar masalah penyediaan produk atau jasa saja tetapi juga harus memperhatikan aspek-aspek lain. Merujuk pendekatan utilitarian, maka perusahaan harus menghasilkan produk atau jasa yang memiliki banyak manfaat kepada masyarakat.

2.     Tanggung jawab sosial kepada karyawan
Perusahaan wajib memberikan rasa aman dan nyaman kepada karyawannya, memperlakukan karyawan dengan adil. Selain itu, perusahaan juga memberikan kesempatan dan fasilitas untuk pengembangan diri karyawan.

3.     Tanggung jawab sosial kepada kreditor
Misalnya pada saat perusahaan harus menyelesaikan kewajiban atau utangnya namun ia sedang memiliki masalah keuangan maka perusahaan wajib memberitahukan kepada kreditor.

4.     Tanggung jawab kepada pemegang saham
Perusahaan juga bertanggung jawab kepada pemegang saham. Sehingga dalam operasional nya, perusahaan juga harus memastikan keputusan yang diambil juga untuk kepentingan pemegang saham.

5.     Tanggung jawab sosial kepada lingkungan
Tanggung jawab ini berkaitan dengan lingkungan, misal dengan tidak membuang limbah sembarangan, mencegah polusi disekitar tempat usaha, mencegah penggunaan bahan berbahaya. Jadi perusahaan diharapkan ramah terhadap lingkungan.

6.     Tanggung jawab sosial kepada komunitas
Tanggung jawab sosial ini dapat dilakukan dengan cara memberikan corporate social responsibility atau CSR. Memberikan bantuan seperti sarana prasarana untuk pendidikan, kesehatan, infrastuktur atau hal lain yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Mengelola Program Tanggung Jawa Sosial
Sebuah tanggung jawab sosial tidak akan berlangsung dengan baik apabila tidak dikelola dengan baik pula. Sebuah program tanggung jawab sosial membutuhkan program yang diorganisasikan dan dikelola dengan hati-hati. Secara umum, manajer harus melakukan hal-hal berikut :

1.     Tanggung jawab sosial harus dimulai dari tingkatan manajemen puncak karena tanpa dukungan dari manajemen puncak tidak akan ada program yang berjalan sukses.
2.     Sebuah komite atau panitia yang terdiri dari manajer-manajer tertinggi harus mengembangkan sebuah rencana yang merinci tingkat dukungan manajemen.
3.     Seorang eksekutif atau manajer harus bertanggung jawab dalam pengimplementasian program yang telah direncanakan.
4.     Perusahaan harus melakukan audit sosial, yaitu analisis sistematis mengenai penggunaan dana dan pencapaiannya terhadap tujuan tanggung jawab sosialnya.

Manfaat Etika Bisnis & Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Menjalankan etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan tentu saja akan memberikan manfaat yang banyak bagi perusahaan,  seperti :
 
·       Memberikan citra positif dan nilai lebih bagi perusahaan,
·       Mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik internal maupun eksternal perusahaan,
·       Meningkatkan motivasi untuk semua pihak yang terlibat, dan lain sebagainya

Referensi :

SUMBER DAYA MANUSIA


Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.
 
Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan makro. Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang bekerja dan menjadi anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkang pengertian SDM secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja.


Dalam penulisan kali ini membahas mengenai seorang wirausaha yang melakukan perencanaan dan perekrutan tenaga kerja. Dibahasan ini membahas apa itu Wirausaha ? Bagaimana ciri-ciri seorang wirausaha ? Tujuan Wirausaha ? Sikap yang harus dihadapi oleh seorang wirausaha ? Hal-hal yang perlu dilakukan oleh wirausaha ? dan masih banyak lainnya lagi yang dibahas disini. Selain itu juga pembahas tentang perencaan dan rekutmen dalam wirausaha.

Dalam kewirausahaan terdapat tiga teori utama, yaitu:

·   Neo Klasik. Terori yang memandang perusahaan sebagai teknologis, dimana managemen perusahaan hanya untuk mengetahui biaya.
·    Kirzerian Entrepreneur. Teori Kirzer ini mengenai kinerja manusia, kesungguhan manusia, keseriusan manusia, untuk bekerja mandiri. Yang menyimpulkan bahwa kemajuan atau kegagalan usaha tergantung pada pengusahanya.
·       Teori Perilaku. Teori tentang bagaimana seorang wirausahawan memiliki kecakapan dalam pengorganisasian usahanya, meliputi pengaturan keuangan, pembangunan jaringan, dan pemasaran produk baru yang diciptakan.

Pengertian Wirausaha sendiri adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemungkinan untung atau rugi. orang-orang tersebut melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup. Dalam membentuk suatu wirausaha, factor terpenting yang harus ada adalah adanya sumber daya manusia. Seseorang yang akan membentuk suatu perusahaan pasti akan melakukan perencanaan dan perekrutan tenaga kerja. 

Wirausahawan juga memiliki ciri-ciri dan mungkin belum banyak yang tahu akan ciri-ciri yang dimiliki wirausahawan tersebut. Ciri-Ciri tersebut diantaranya:

·       Memiliki keberanian dalam mengambil keputusan serta risiko.
·       Mempunyai daya kreasi serta inovasi tinggi.
·       Dapat berfikir jangka panjang untuk masa depan.
·       Memiliki jiwa kepemimpinan.
·       Memiliki semangat serta kemauan yang keras.
·       Dapat menganalisis dengan tepat.
·       Memiliki sifat hemat atau tidak konsumtif.

Selain ciri-ciri dan pengertian wirausaha di atas, wirausaha juga memiliki tujuan yang sangat penting. Salah satu tujuannya adalah untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Tujuan lainnya yaitu :


·   Memberikan Kesadaran Kepada Masyarakat Bahwa Wirausaha itu Penting dan Menjanjikan
 Ketika ada seseorang yang menjadi wirausahawan kemudian ia sukses dengan usaha yang sudah dilakukan, maka secara otomatis masyarakat akan mencari tahu mengapa bisa demikian. Dari sinilah hati mereka mulai tergerak untuk ikut berwirausaha. Selain itu, masyarakat juga mulai mencari tahu apa saja tips dan trik agar wirausaha yang dilakukan ini sukses. Dari sinilah wirausaha memiliki tujuan untuk menyadarkan betapa penting dan menjanjikannya melakukan sebuah wirausaha.

·  Membudayakan Perilaku, Sikap, Kemampuan dan Semangat Untuk Menjadi Wirausahawan
Setelah melihat orang lain sukses, masyarakat juga banyak belajar dari kesuksesan orang tersebut. Bahkan mereka juga akan mencoba berwirausaha dengan lebih semangat dan daya juang yang lebih gigih. Fungsinya adalah mereka ingin mendapatkan keberhasilan dari usaha yang dijalankan. Hal ini berarti, dengan adanya wirausaha banyak orang yang mulai memiliki sikap semangat dan kemampuan untuk memulainya.

·       Dapat Memajukan dan Menyejahterakan Masyarakat
Menciptakan sebuah usaha secara tidak langsung Anda juga dapat memajukan dan menyejahterakan masyarakat. Mengapa? Sebab dari berwirausaha secara otomatis Anda akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar yang berada di wilayah perusahaan. Sebagai contoh, Anda membuka pabrik kayu, maka Anda juga membutuhkan karyawan untuk membantu proses produksi. Dari ini masyarakat sekitar bisa ikut bergabung untuk membantu proses produksi usaha Anda.

Dengan demikian Anda turut membantu perekonomian masyarakat dan membuatnya menjadi lebih maju dan sejahtera. Satu lagi, dengan berwirausaha, Anda juga dapat turut membantu menurunkan jumlah pengangguran yang ada di Indonesia.

·       Meningkatkan Jumlah Wirausaha Dengan Kualitas yang Baik
Setiap usaha tentunya membutuhkan sumber daya manusia untuk membantu menjalankan usahanya. Nah, sumber daya ini tentunya tidak boleh sembarangan, namun harus diberdayakan sehingga dapat menghasilkan sumber daya yang berkualitas. Saat sumber dayanya berkualitas, maka secara tidak langsung produk yang dihasilkan juga sama-sama akan berkualitas. Ketika Anda berhasil, bisa jadi sumber daya yang berkualitas juga membentuk usaha baru yang sama berkualitas. Dari sini mereka juga bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri.

Sikap Yang Harus Dimiliki Wirausahawan
Sesuai dengan pengertian wirausahawan diatas, wirausahawan harus harus mampu melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dalam mengola usahanya sendiri atau mandiri, dengan dibarengi sikap-sikap  berikut ini :

·       Bersikap penuh tanggung jawab atas segala risiko yang dihadapi, wirausahawan perlu mempertimbangkan dengan matang keputusan yang akan diambil untuk meminimalisir risiko kedepannya.
·       Bersikap percaya diri atas keyakinan kepada kemampuan diri sendiri dalam mencapai keberhasilan.
·       Energik dalam beraktivitas di segala bidang wirausahan.
·       Berorientasi pada masa depan atau tidak terlalu memikirkan masa lalu, namun bukan berarti tidak belajar atas kesalahan di masa lalu.
·       Memiliki sikap kepemimpinan dalam pengelolaan organisasinya.
·       Nilai prestasi yang diimpikan adalah uang atau hasil yang mencapai target.

Hal-Hal Yang  Perlu Dilakukan Wirausahawan
Dalam melakukan wirausaha seseorang harus tau hal apa yang dilakukan atau diperlukan, diantara berikut ini :

a)     Menggali Potensi
Setiap individu memiliki karakter, potensi, bakat  yang berbeda, dalam memulai wirausaha, sesorang perlu menggali potensi yang ada pada diri masing-masing. Jangan hanya berorientasi dengan usaha apa yang sedang naik daun namun melupakan bisa tidaknya kita dalam mengelolanya.

Potensi diri menjadi faktor pengembangan usaha yang akan dilakukan, karena ketika seseorang sudah mengetahui apa bakatnya, dimana potensinya, maka dalam menjalankan usaha akan lebih mudah dan cepat berkembang. Wirausahawan perlu memiliki enam karakter utama yaitu:

·       Focus. Berfokus pada satu usaha yang memiliki dampak positif paling besar.
·       Advantage. Keuntungan yang menjadi target wirausaha.
·   Creativity. Memiliki pemikiran yang kreatif dalam pengenalan produk serta persaingan pasar.
·       Ego. Pandai mengatur ego sendiri, bagaimana mensikapi masalah dan sebagainya.
·     Team. Dalam berwirausaha tetap diperlukannya kerjasama tim yang struktural untuk menunjang pengelolaan usaha.
·       Social. Diperlukannya jiwa sosial agar produk yang dibuat dapat dengan mudah diterima masyarakat luas.

b)     Memulai Usaha
Terdapat empat kategori untuk menjadi wirausahawan, yaitu:
·  Penemu. Menjadi otak pemikir dalam berwirausaha, meliputi konsep, dan metodologi.
·       Inovator. Memecahkan masalah baru, pengembangan teknologi baru.
·     Marketer. Menganalisis serta mengidentifikasi kebutuhan pasar serta mengelola agar produk baru memenuhi pasar atau produk substitusi lebih efisien.
·       Oportunis. Menyesuaikan antara kebutuhan serta jasa yang akan diperoleh.

c)     Kemampuan Yang Diperlukan
Keterampilan yang dibutuhkan wirausahawan biasanya dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
·    Teknis seperti menulis, mendengar, presentasi, pembinaan pengorganisasian, bekerjasama.
·       Managemen, yaitu memulai, pengembangan, serta pengelolaan perusahaan seperti, membuat keputusan, memasarkan, pengelolaan keuangan, produksi dan sebagainya
·    Kewirausahaan, keterampilan ini seperti kedisiplinan, pengambilan risiko, pemikiran inovatif, jiwa kepemimpinan dan orientasi perubahan.

Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia adalah prose menilai kebutuhan dan ketersediaan sumber daya manusia kemudian menigtegrasikan antara keduanya. Perencanaan dilakuakan untuk menentukan keputusan seperti apa yang akan dilakukan jika ketersediaan sumber daya manusia naik dan apabila turun serta bagaimana integrasinya untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.

Peran perencanaan sumber daya manusia dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.      Mendukung fungsi organisasi ada dua strategi yaitu :
·       Starategi diversifikasi untuk implementasi jangka panjang
·       Strategi Low Cost, strategi ini digunakan untuk sumber daya manusia yang menyukai rutinitas
b.     Pendukung sub – sub fungsi organisasi

Proses perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia akan menentukan keputusan – keputusan program sumber daya manusia, terutama keputusan tentang ada tidaknya rekrutmen dan seleksi.

A.    Peramalan
Proses ini dilakukan untuk memprediksi suplai dan kebutuhan berbagai kualifikasi sumber daya manusia.

1.     Peramalan kebutuhan
Peramalan kebutuhan secara kuantitatif dapat diramalkan dengan menggunakan model korelasi.penggunaan krelasi didasarkan pada asumsi bahwa kebutuhan sumber daya manusiatidak terlepas dari aktifitas yang lainnya dalam suatu organisasi. Pendekatan ini sering kali kurang tepat karena akan dipengaruhi berbagaai macam faktor seperti perubahan lingkungan.

2.     Peramalan penawaran sumber daya manusia
Dilakukan berdasarkan pengalaman masa lalu maupun kberdasarkan pertimbangan. Salah satu prosedur statistik yang dapat digunakan untuk meramal adalah matriks transisional. Peramalan statistik ini perlu dilengkapi dengan teknik delphi. Tepknik ini akan sama dengan teknik kelompok nominal, namun para peramal tidak bertatap muka satu dengan yang lainnya.

3.     Peramalan kekurangan atau kelebihan sumber daya manusia
Perbedaan antar kebutuhan karyawan keseluruhan dan persediaan sekarang menunujukkan kebutuhan bersih yang harus dipenuhi melalui penarikan tenaga kerja. Persediaan akan tenaga kerja yang memenuhi standar pelaksanaan kerja memungkinkan perusahaan menyelarasskan jumlah sumber daya manusia keseluruhan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Kebutuhan bersih sumber daya manusia menyangkut pengalaman, umur, jenis kelamin, perkiraan jumlah pensiun, terminasi dan transfer tenaga kerja yang diinginkan.

B.    Penetapan tujuan
Penetapan tujuan diperlukan untuk memfokuskan perhatian dan atau sebagtai dasar penilaian atas usaha yang dilakukan dalam menghadapi kelebihan atau kekurangan sumber daya manusia. Tujuan harus memuat antara lain apa yang kan dilakukan terhadap sumber daya manusia (program), dan periode waktu tujuan tersebut terealisasi.

C.    Perencanaan strategis
Langkah ini menentukan cara – cara yang akan digunakan untuk menghadapi kelebihan dan kekurangan tenaga kerja. Cara yang diambil akan dapat mempengaruhi kenirja perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang , hal lain yang perlu diperhatikan adalah akibat strategi yang diambil terhadap sumber daya manusia.

D.    Implementasi Program
Setelah perencanaan strategis dilakukan maka tahap berikutnya ialah implementsai program. Tahap ini perlu ada kejelasan tentang siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanan program dan wewenang apa yang dimilikinya. Jika program ternyata tidak efektif maka harus segera diambil tindakan – tindakan tertentu untuk mengefekltifkan tujuan yang telah ditetapkan.

E.     Evaluasi program
Tujaun utama tahap ini adalah meyaklinkan bahwa progaram telah terencana dengan baik. Disamping itu tahap ini bermanfaat untuk mengetahui hal – hal yang mungkin bverjalan tidak sebagaimana mestinya. Sebenarnya proses evaluasi dapat dilakukan ketika progaram berjalan maupun setelah selesai dijalankan.

Hasil perencanaan sumber daya manusia menjadi sumber informasi bagi organisasi untuk merencanakan program rekruitmen karyawan baru sesuai kebutuhan organisasi . Departemen sumber daya manusia memiliki tanggung jawab penuh terhadap program yang diselengggarakan untuk mendukung pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.

Rekrutmen sumber daya manusia
Proses rekrutmen atau penariakan tenaga kerja merupakan proses pencarian dan pemikatan para calon karyawan ( pelamar ) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan. Beberapa definisi rekrutmen menurut para ahli sebagai berikut :

·  T. Milkovich & Boudreau, Rekrutmen adalah proses identifikasi dan pengumpulan calon pelamar yang akan diseleksi untuk memenuhi permintaan tenaga kerja.
·    Simamora, rekrutmen adalah serangkaian aktifitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan dan keahlian dan pengetahuan yang diperlukan guna memenuhi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.
·       Menurut Noe at.all ( 2000 ) rekrutmen didefinisikan sebagai pelaksanaan atau aktifitas organisasi awal denagn tujuan untuk mengidentifikasi dan mencari tenaga kerja yang potensial. Katifitas rekrutmen akan mempengaruhi beberapa keputusan sebagi berikut:

o   Berapa orang yang melamar
o   Tipe orang yang melamar
o   Kemungkinan pelamar akan diterima untuk mengisi jabatan yang ditawarkan

Aktivitas rekrutmen dimulai sejak calon mulai dicari dan berakhir saat lanmaran mereka diserahkan dan hasilnya sekumpulan pelamar yang akan diseleksi.

Tujuan rekrutmen
            Pada dasarnya rekrutmen sumber daya manusia memiliki beberapa tujuan yaitu :
·       Memikat pelamar yang berbobot dan berminat menerima tawaran pekerjaan
·       Tujuan setelah pengangkatan, menghasilakn karyawan yang baik dan loyal terhadap perusahaan
·       Tujuan lain, penarikan memberi efek lain yaitu citra umum perusahaan

Proses penarikan tenaga kerja
Tujuan penarikan sumber daya manusia ialah menyusun suplai sumberdaya manusia baru yang potensial sesuai dengan meningkatnya kebutuhan organisasi.

Proses penarikan sering dipandang sebagai suatu prioses satu arah yaitu perusahaan mencari calon karyawan yang sering dikenal dengan istilah prospecting theory of rekrutmen. Dalam peraktiknya kedua pihak sebenarnya terlibat, seperti hal nya organisasi mecari mereka. Pandangan ini disebut mating of rekrutment. Proses penarikan sumber daya manusia terdiri atas :

1.     Perencanaan
2.     Strategi penarikan ( dimana, bagaimana, dan kapan memikat calon pelamar ).
3.     Sumber penarikan ( internal atau seksternal )
4.     Strategi penarikan ( dimana, bagaimana, dan kapan memikat calon pelamar ).
5.     Penyaringan.

Referensi :