Nammo Buddhaya ... Sebelumnya terima kasih sudah membaca/membuka blog saya semoga dapat berguna/bermanfaat bagi anda. Jika ada kekurangan bisa kritik dan kasih masukannya/saran
Jumat, 11 Januari 2019
Senin, 07 Januari 2019
Desain Komunikasi Visual
1. Pengertian
dan Sejarah Desain Komunikasi Visual
1.1 Pengertian
Desain Komunikasi Visual
Makna
dari desain komunikasi visual jika ditinjau dari asal katanya (etimologi)
terdiri dari tiga asal kata yang diambil dari beberapa bahasa yang berbeda.
Desain diambil dari kata designo yang berasal dari Italia yang berarti gambar.
Sedang dalam bahasa Inggris desain diambil dari bahasa latin designare yang
berarti merencanakan atau merancang. Istilah desain dalam seni rupa dipadukan
dengan reka bentuk, reka rupa, rancangan atau sketsa.
Kata
komunikasi berarti menyampaikan suatu pesan dari komunikator (penyampai pesan)
kepada komunikan (penerima pesan) dengan menggunakan suatu media dengan maksud
tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa Inggris communication yang
diambil dari bahasa latin communis yang berarti “sama”(dalam bahasa Inggris : common).
Lalu dalam proses pengertiannya dianggap sebagai proses menciptakan suatu
kesamaan (commonness) atau suatu kesatuan pemikiran antara pengirim (komunikator)
dan penerima (komunikan).
Sementara
kata visual bermakna segala sesuatu yang dapat dilihat dan direspon oleh indera
penglihatan manusia yaitu mata. Berasal dari kata latin videre yang berarti
melihat yang kemudian diadopsi ke dalam bahasa Inggris visual.
Dari arti istilah
yang ditemukan dapat diartikan Desain Komunikasi Visual sebagai seni
menyampaikan pesan (art of communication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual
language) yang disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan
menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target yang melihat
sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Bahasa rupa yang dipakai mencakup grafis,
tanda, symbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf, dan sebagainya yang
berdasar pada kaidah bahasa visual khas berdasar ilmu tata rupa. Pesan yang diungkapkan
secara kreatif dan komunikatif, mengandung solusi untuk permasalahan yang
hendak disampaikan.
“Desain
Komunikasi Visual adalah profesi yang mengkaji dan mempelajari desain dengan
berbagai pendekatan baik hal yang menyangkut komunikasi, media, citra,
tandamaupun nilai.” (Agus Sachri)
“Desain
Komunikasi Visual dalam pengertian modern adalah desain yang dihasilkan dari
rasionalitas. Dilandasi pengetahuan, bersifat rasional, pramgatis. Jagat desain
komunikasi visual senantiasa dinamis, atraktif (penuh gerak), dan perubahan.” (Widagdo
1993:31)
1.2 Sejarah
Desain Komunikasi Visual
Pada
zaman pra-sejarah manusia telah mengenal dan telah mempraktekkan komunikasi
secara visual. Lukisan-lukisan yang ditemukan dalam gua sejarah merupakan permulaan manusia menerapkan
komunikasi visual kepada manusia lainnya.
Kemudian berkembang lebih maju lagi dengan bentuk komunikasi visual lain
seperti hieroglyphics, tulisan, prasasti, dan buku.
Pada
tahun 1447, Johannes Guttenberg menciptakan teknologi mesin cetak. Pada awalnya teknik cetak ini membuat tulisan dan gambar
pada satu halaman atau papan kayu
saja. Namun dalam perkembangannya mesin ini
digunakan pada satuan huruf saja, lalu disusun menjadi suatu kalimat.
Penemuan ini menjadi perkembangan
yang mutakhir pada saat itu dan menjadi titik balik kebangkitan Eropa.
Pada
tahun 1797, Aloys Senefelder menciptakann teknik cetak baru yaitu Lithografi. Teknik cetak ini
memanfaatkan prinsip saling tolak air dan media batu litho. Teknik ini memungkinkan untuk meggambar lebih luas dalam
bentuk blokblok yang besar dan dimungkinkan
dilakukannya pemisahan warna dalam menggambar
poster. Penemuan ini memulai masa kejayaan dari poster.
Berikut
ini adalah peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah perkembangan desain komunikasi visual :
1. Victorian
Gambar Beberapa
Contoh Karya Era Victoruan
Dalam
perkembangan revolusi industri membuat kebutuhan manusia semakin berkembang. Lalu bermuculan kebutuhan baru untuk mempromosikan dan menginformasikan
sesuatu secara umum. Dengan semakin
berkembangnya mesin cetak pada saat itu, muncul kebutuhan baru dalam bidang
periklanan. Diantaranya kebutuhan mengedukasi pasar dagang dengan iklan, salah
satunya dengan kemasan suatu produk.
Nama
Victorian diambil dari ratu Inggris, ratu Victoria sebagai suatu penghormatan
kepada beliau. Victorian cenderung kaya akan ornament dan dekoratif. Desainer
yang paling berpengaruh pada masa itu ialah Rouchon, Salman Baidowi, dan Sir
John Millais.
Ciri-ciri
:
a.
Ilustrasi
mendekati dengan kenyataan.
b.
Penggambaran
karakter perempuan yang berbadan subur.
c.
Dikelilingi
dengan ornament-ornamen.
d.
Cenderung
simetris.
e.
Penggunaan
warna-warna yang natural.
Gambar Lukisan Era
Victorian
2. Arts
and Crafts Movement
Arts and
Crafts Movement muncul sebagai suatu bentuk penolakan terhadap Victorian yang
miskin nilai-nilai estetis karena sifat-sifatnya yang natural dan apa adanya. Art
and Craft Movement hendak menghidupkan kembali ketrampilan tangan dalam seni
kerajinan. Terinspirasi dari zaman Gothic, mengusung gaya ilustrasi yang kaya
akan seni dekoratif yang memiliki nilai buah tangan yang tinggi. Desainer yang
berpengaruh ialah William Morris, Henry Van de Velde, dan Aubrey Breadsley.
Ciri-ciri
:
a.
Sudah
memiliki prinsip proporsi dan fungsi-fungsi bentukan.
b.
Memiliki
nilai estetis dan karya tangan yang sangat tinggi.
c.
Garis
batas berupa seni ornamen yang umumnya berupa sulursulur atau tumbuhan yang
padat dan rumit.
d.
Dipengeruhi
oleh gaya ilustrasi Gothic.
e.
Bila
dibandingkan dengan gaya ilustrasi sebelumnya yaitu Victorian, Arts and Crafts
jauh terlihat lebih bagus dan inovatif.
Gambar Lukisan Era
Art and Craft
3. Art
Nouveau
Gambar Beberapa
Contoh Karya Era Art Nouveau
Mirip
halnya dengan Arts and Crafts, Art Nouveau lahir sebagai suatu bentuk ketidakpuasan
terhadap Victorian. Dianggap sebagai gaya ilustrasi pertama di dalam dunia
desain secara internasional. Berkembang pesat pada tahun 1829 sampai 1914.
Desainer yang berpengaruh pada saat itu ialah Alphonse Muca, Lautree, Eugene
Grasset, Raymond Saviganic, dan Jules Cheret.
Ciri-ciri
:
a.
Dekoratif,
namun lebih sederhana bila dibandin dengan Arts and Craft.
b.
Pewarnaan
yang bersifat datar.
c.
Sudah
memiliki prinsip penataan secara geometris.
d.
Umumnya
asimetris, gambar dan tulisan saling mengimbangi.
e.
Memiliki
sifat simpati.
4. Art
Deco
Art Deco
muncul pada sekitar tahun 1925, pada saat kegiatan “Exposition International Des Arts Decoratifts et Industrial
Modernes” di Paris, Prancis 1925.
Sebuah karya yang mempresentasikan kemewahan, ekstravaganza, glamour, kejayaan akan permesinan, konsumerisme dan kecepatan pada masa itu. Bermunculan
bentukan-bentukan yang lebih modern,
dimana terdapat bentuk-bentuk geometris dan kurva-kurva, streamline, motion line dan lampu-lampu mesin. Desainer yang berpengaruh pada masa itu ialah
Cassandre, Paul Collin, Charles Loupot.’
Ciri-ciri
:
a.
Memunculkan
kesan mewah, kejayaan akan mesin dan kecepatan.
b.
Bentuk-bentuk
geometris dan kurva-kurva.
c.
Mengutaman
kesederhanaan peletakan elemen-elemen desain.
Gambar Lukisan
EraArt Deco
5. De
Stijl
Kemunculannya
pada tahun 1917 di Belanda. Gaya visual geometris-abstrak dari garis vertical
dan horizontal dengan komposisi bidang berisi warna-warna primer yaitu merah,
biru, kuning, putih, dan abu-abu.
Mengingat
spirit ini dipelopori oleh pelukis, tidaklah mengherankan pada awal eksistensinya
spirit seni baru De Stijl diwujudkan dalam bentuk lukisan sang tokoh, Theo van
Doesburg dan Piet Mondrian.
6. Kitsch
Kitsch
dalam bahasa Jerman bermakna “bad taste‖”. Dalam dunia seni, Kitsch bisa digunakan menjelaskan bahwa suatu karya memiliki
nilai sentimental yang berlebihan,
vulgar, dan, memiliki maksud tertentu. Isitilah
ini jarang disebutkan dalam dunia pendidikan Desain, namun mewakili gaya ilustrasi pada era 50-an. Seniman yang berpengaruh
pada masa itu ialah Grant Wood,
James Montgomery, dan Norman Rockwell.
Ciri-ciri
:
a.
Realisme
dan sering dijumpai menggunakan teknik-teknik pencampuran dengan teknik lain
seperti fotografi dan kolase.
b.
Telah
mengenal prinsip judul dan sub-judul.
c.
Penggunaan
warna-warna yang lebih menarik dan bervariasi.
d.
Vulgar.
GambarLukisan Era
Art Kitsch
7. Latemodern
Gaya
ilustrasi pada Latemodern terinspirasi dari European Avant Garde yang modernist
yang didominasi oleh inovasi-inovasi dari Amerika. Pada masa inilah bidang
periklanan mengalami zaman keemasannya. Fotografi, typesetting, dan printing
yang jauh lebih modern dan telah banyak digunakan sehingga semakin menambah
berbagai macam metode prinsip-prinsip dalam mendesain. Teknik gunting-tempel
muncul sebagai inovasi pada masa ini. Desainer berpengaruh pada masa itu ialah
Paul Rand, Saul Bass, dan Lester Beall.
Ciri-ciri
:
a.
Komunikasi
yang terkonsep.
b.
Cerdas
dan kreatif.
c.
Pencampuran
berbagai teknik fotografi dan printing.
Gambar Lukisan Era
Latemodern
Gambar Beberapa Contoh
Karya Era Swiss
Swiss
memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan dunia desain. Desain corporate
identity menjadi pengaruh besar yang diberikan Swiss terhadap dunia. Para
desainer Swiss adalah para desainer yang sangat perfeksionis dalam bentuk tipografi
sans serif serta desainnya yang minimalis dan lebih mengutamakan pesan yang
disampaikan. Simetris dan Asimetris didaptakn dari pemanfaatan grid-grid untuk
mengorganisir elemen-elemen grafis dalam sebuah karya. Desainer yang paling berpengaru
pada saat itu ialah Grasset, Steinlen, dan Felix Valloton.
Ciri-ciri
:
a.
Dingin
dan impresional.
b.
Asimetris
dan simetris.
c.
Penggunaan
grid pada proses desain.
d.
Mayoritas
menggunakan jenis gaya huruf Sans Serif.
9. Psychedelia
Psychedelia
muncul beriringan dengan budaya hippies yang berkembang pada tahun 60-an di
daerah Haight Ashbury, San Fransisco. Nama psychedelic berkaitan erat dengan
psychedelic drugs yang popular di kalangan kaum muda pada saat itu, terutama
seringkali ditemui penggunaannya pada konser-konser music rock. Poster artis
berusaha untuk menangkap kesan visual penglihatan para pengguna drugs pada saat
sedang ‘fly‘. Gaya-gaya tipografi pada
Psychedelic terpengaruh oleh Art Nouveau, tetapi terdapat pemadatan, bentuknya
curvilinear dan berupa handwriting. Pada pewarnaan terpengaruh gaya Pop Art
denganwarnawarnanya yang mencolok dan ramai. Seniman yang berpengaruh pada saat
itu ialah Victor Moscosco, Wes Wilson, dan Rick Griffin.
Ciri-ciri:
a.
Penggunaan
warna-warna yang mencolok dan ramai.
b.
Tipografi
handwriting dan curvilinear shape.
c.
Keterbacaan
tipografi rendah.
d.
Jenis
huruf yang unik dan khas.
Gambar Lukisan Era
Psychedelia
10. Kontemporer
Kontemporer
tidak termasuk dalam perkembangan Desain Grafis, karena ini adalah kumpulan
dari berbagai macam aliran-aliran desain yang sedang berkembang pada sekitar
tahun 1965 hingga sekarang. Desainer berpengaruh pada saat itu ialah Niklaus
Toxier, Gregory Cutshaw, dan Damia Mattews.
Ciri-ciri
: Tipografi yang semakin kreatif dan inovatif, tipografi tidaklah lagi hanya
sekedar tulisan tetapi sudah menjadi bagian dari gambar.
Gambar Karya Conteporary
2.
Perbedaan Desain Komunikasi Visual dan Seni Murni
Desain komunikasi visual sendiri
berasal dari tiga kata, desain (dari bahasa Inggris design yang diambil dari
bahasa Latin designare) yang artinya merencanakan atau merancang. Dalam hal ini
ada unsur untuk mengenali permasalahan, menetapkan tujuan dan menentukan
pemecahan. Kemudian kata komunikasi yang berarti menyampaikan suatu pesan dari
komunikator (penyampai pesan) kepada komunikan (penerima pesan) melalui suatu
media dengan maksud tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa
Inggriscommunication yang diambil dari bahasa Latin communicatio yang artinya
berbagi/membagi.Sementara kata visual sendiri bermakna segala sesuatu yang
dapat dilihat dan direspon oleh indera penglihatan kita yaitu mata. Berasal
dari kata Latin videre yang artinya melihat yang kemudian dimasukkan ke dalam
bahasa Inggris visual. Jadi desain komunikasi visual bisa dikatakan sebagai
seni menyampaikan pesan (arts of commmunication) dengan menggunakan bahasa rupa
(visual language) yang disampaikan melalui media berupa desain. Dengan tujuan
menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai
dengan tujuan yang diinginkan. Bahasa rupa yang dipakai berbentuk grafis,
tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf dan sebagainya yang
disusun berdasarkan khaidah bahasa visual yang khas. Isi pesan diungkapkan
secara kreatif dan komunikatif serta mengandung solusi untuk permasalahan yang
hendak disampaikan (sosial maupun komersial ataupun berupa informasi,
identifikasi maupun persuasi).
Seni murni adalah seni yang
dikembangkan untuk dinikmati keindahannya. Seni murni mengutamakan sifat
estetikanya dibandingkan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai
contoh adalah lukisan, kaligrafi, dan patung. Berbeda dengan seni terapan, seni
murni tidak untuk dimanfaatkan sebagai alat bantu lain. Yang dimanfaatkan pada
seni ini adalah nilai keindahannya. Menurut sejarah, 5 seni murni terbesar
adalah lukisan, patung, arsitektur, musik dan puisi dengan seni seni minor
termasuk drama dan tari. akhir-akhir ini, Seni Murni biasanya termasuk bentuk
seni visual dan seni perform. bagaimanapun, dalam beberapa lembaga-lembaga
belajar atau musium seni murni. Seni murni sering dikaitkan dengan bentuk seni
visual. Kata murni lebih merujuk kepada kemurnian / keaslian karya tersebut.
Contoh :
Seni Murni
a.
Patung
Patung adalah hasil ekspresi jiwa manusia yang
diungkapkan dengan membuat bentuk visual melalui media tiga dimensi untuk
tujuan estetika. Patung biasa ditemukan di atas meja, lobi gedung, persimpangan
jalan, taman, dll. Pada umumnya patung berwujud manusia, hewan, atau makhluk
mitologi.
b.
Relief
Relief dalam arti seni adalah gambar atau lukisan
yang ditampilkan dalam bentuk tiga dimensi (tri marta) di atas bidang dua
dimensi (dwi marta). Relief biasa terdapat di tugu peringatan dan candi. Relief
pada umumnya berisi diorama dan memiliki nilai sejarah yang tinggi.
c. Lukisan
Lukisan
adalah karya seni yang dibuat dengan mengoleskan cat dengan kuas, pisau palet,
atau peralatan lain, pada sebuah kanvas sebagai media.
d. Kerajinan
Gantungan
Di sentral-sentral kerajinan,
seringkali kita menemukan orang yang menjual gantungan kunci dengan bentuk
sesuai tempat wisata yang kita kunjungi. Misalnya saat kita berada di Candi
Borobudur, kita akan menemukan penjual gantungan kunci berbentuk seperti Candi
Borobudur. Ada juga yang menjual gantungan berbahan bambu yang ketika terkena
angin akan terdengar suara yang menenangkan. Biasanya gantungan tersebut
digantung di teras rumah atau di gazebo.
e. Kerajinan
dari Keramik
Banyak sekali kerajinan dari
keramik yang termasuk seni rupa murni. Seperti guci atau piring keramik yang
bernilai seni tinggi. Piring tersebut tidak mungkin dijadikan tempat makan
karena lebih indah jika dipakai sebagai pajangan.
f.
Seni Kaligrafi
Seni kaligrafi adalah salah satu
jenis karya seni rupa yang menekankan keindahan yang terdapat pada
bentuk-bentuk huruf yang telah dimodifikasi atau digayakan sehingga mempunyai
nilai estetika. Berbagai aksara dan huruf dapat dijadikan kaligrafi seperti
huruf Arab, aksara Jawa, aksara Jepang, dll.
g. Mosaik
Mosaik adalah seni merangkai
pecahan atau potongan kecil batu, keramik, atau kaca. Seni mosaik biasa
ditemukan di gereja atau arsitektur romawi.
Desain Komunikasi
Visual
a. Gambar
Karikatur
Gambar karikatur adalah sebuah
ejekan atau rasa protes yang dituang kan kedalam bentuk gambar sebenarnya
gambar karikatur bukan hanya gambar ejekan masih banyak gambar dan jenis yang
lainnya.
b. Gambar
sketsa
Gambar sketsa adalah sebuah
gambar dasar atau gambar yang dibuat sebagai contoh sebelum kita membuat gambar
aslinya.
c. Gambar
komik
Gambar komik adalah suatu cerita
atau gambaran yang dikeluarkan atau dituangkan dalam bentuk gambar yang disusun
dalam beberapa kotak dengan biasanya ada satu tokoh pemeran utama dalam suatu
cerita atau kejadian komik memiliki berbagai jenis diantaranya komik STRIP,
GAG, STORYBOARD, DLL. Gambar diatas adalah contoh komik strip.
d. Gambar
Nirmana datar dan ruang
Gambar nirmana adalah suatu
gambar bergerak atau gambar yang tidak
beraturan.
3. Elemen-Elemen
Desain Komunikasi Visual
Untuk dapat berkomunikasi secara visual, seorang
desainer menggunakan elemen-elemen untuk menunjang desain tersebut.
Elemen-elemen yang sering digunakan dalam desain komunikasi visual antara lain
adalah tipografi, simbolisme, ilustrasi dan fotografi. Elemen-elemen ini bisa
digunakan sendiri-sendiri, bisa juga digabungkan. Tidak banyak desainer
komunikasi visual yang sangat “fasih” di setiap bidang ini, tetapi kebanyakan
mempunyai kemampuan untuk bervisualisasi. Seorang desainer komunikasi visual
harus mengenal elemen-elemen ini. Jika ia tidak dapat mengambil sebuah foto
tentang kejadian tertentu, maka ia harus tahu fotografer mana yang mampu,
bagaimana mengemukakan keinginannya dan bagaimana memilih hasil akhir yang baik
untuk direproduksi. Ia juga harus dapat membeli dan menggunakan ilustrasi
secara efektif, dan seterusnya.
a. Desain
dan Tipografi
Tipografi
adalah seni menyusun huruf-huruf sehingga dapat dibaca tetapi masih mempunyai
nilai desain. Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata
(lisan) ke dalam bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk
mengkomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala bentuk media, mulai
dari label pakaian, tanda-tanda lalu lintas, poster, buku, surat kabar dan
majalah. Karena itu pekerjaan seorang tipografer (penata huruf) tidak dapat
lepas dari semua aspek kehidupan sehari-hari. Menurut Nicholas Thirkell,
seorang tipographer terkenal, pekerjaan dalam tipografi dapat dibagi dalam dua
bidang, tipografer dan desainer huruf (type designer). Seorang tipografer
berusaha untuk mengkomunikasikan ide dan emosi dengan menggunakan bentuk huruf
yang telah ada, contohnya penggunaan bentuk Script untuk mengesankan
keanggunan, keluwesan, feminitas, dan lain-lain. Karena itu seorang tipografer
harus mengerti bagaimana orang berpikir dan bereaksi terhadap suatu image yang
diungkapkan oleh huruf-huruf. Pekerjaan seorang tipografer memerlukan
sensitivitas dan kemampuan untuk memperhatikan detil. Sedangkan seorang
desainer huruf lebih memfokuskan untuk mendesain bentuk huruf yang baru.2
Saat ini,
banyak diantara kita yang telah terbiasa untuk melakukan visualisasi serta
membaca dan mengartikan suatu gambar atau image. Disinilah salah satu tugas
seorang tipografer untuk mengetahui dan memahami jenis huruf tertentu yang
dapat memperoleh reaksi dan emosi yang diharapkan dari pengamat yang dituju.
Dewasa ini, selain banyaknya digunakan ilustrasi dan fotografi, tipografi masih
dianggap sebagai elemen kunci dalam Desain Komunikasi Visual. Kurangnya
perhatian pada pengaruh dan pentingnya elemen tipografi dalam suatu desain akan
mengacaukan desain dan fungsi desain itu sendiri. Contohnya bila kita melihat
brosur sebuah tempat peristirahatan (resor), tentunya kita akan melihat banyak
foto yang menarik tentang tempat dan fasilitas dari tempat tersebut yang
membuat kita tertarik untuk mengunjungi tempat tersebut untuk bersantai. Tetapi
bila dalam brosur tersebut digunakan jenis huruf yang seriusatau resmi
(contohnya jenis huruf Times), maka kesan santai, relax dan nyaman tidak akan
‘terbaca’ dalam brosur tersebut.
b. Desain
dan Simbolisme
Simbol
telah ada sejak adanya manusia, lebih dari 30.000 tahun yang lalu, saat manusia
prasejarah membuat tanda-tanda pada batu dan gambar-gambar pada dinding gua di
Altamira, Spanyol. Manusia pada jaman ini menggunakan simbol untuk mencatat apa
yang mereka lihat dan kejadian yang mereka alami sehari-hari. Dewasa ini peranan
simbol sangatlah penting dan keberadaannya sangat tak terbatas dalam kehidupan
kita sehari-hari. Kemanapun kita pergi, kita akan menjumpai simbol-simbol yang
mengkomunikasikan pesan tanpa penggunaan kata-kata. Tempat-tempat umum seperti
pusat perbelanjaan, hotel, restoran, rumah sakit dan bandar udara; semuanya
menggunakan simbol yang komunikatif dengan orang banyak, walaupun mereka tidak berbicara
atau menggunakan bahasa yang sama. Simbol sangat efektif digunakan sebagai
sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan, contohnya
sebagai komponen dari signing systems sebuah pusat perbelanjaan. Untuk menginformasikan
letak toilet, telepon umum, restoran, pintu masuk dan keluar, dan lain-lain
digunakan simbol. Bentuk yang lebih kompleks dari simbol adalah logo. Logo
adalah identifikasi dari sebuah
perusahaan, karena itu suatu logo mempunyai banyak persyaratan dan harus dapat
mencerminkan perusahaan itu. Seorang desainer harus mengerti tentang perusahaan
itu, tujuan dan objektifnya, jenis perusahaan dan image yang hendak ditampilkan
dari perusahaan itu. Selain itu logo harus bersifat unik, mudah diingat dan
dimengerti oleh pengamat yang dituju.
c. Desain
dan Ilustrasi
Ilustrasi
adalah suatu bidang dari seni yang berspesialisasi dalam penggunaan gambar yang
tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi (nonphotographic image) untuk
visualisasi. Dengan kata lain, ilustrasi yang dimaksudkan di sini adalah gambar
yang dihasilkan secara manual. Pada akhir tahun 1970-an, ilustrasi menjadi tren
dalam Desain Komunikasi Visual. Banyak orangyang akhirnya menyadari bahwa
ilustrasi dapat juga menjadi elemen yang sangat kreatif dan fleksibel, dalam
arti ilustrasi dapat menjelaskan beberapa subjek yang tidak dapat dilakukan
dengan fotografi, contohnya untuk untuk menjelaskan informasi detil seperti
cara kerja fotosintesis.3 Seorang ilustrator seringkali mengalami kesulitan
dalam usahanya untuk mengkomunikasikan suatu pesan menggunakan ilustrasi,
tetapi jika ia berhasil, maka dampak yang ditimbulkan umumnya sangat besar.
Karena itu suatu ilustrasi harus dapat menimbulkan respon atau emosi yang
diharapkan dari pengamat yang dituju. Ilustrasi umumnya lebih membawa emosi dan
dapat bercerita banyak dibandingkan dengan fotografi, hal ini dikarenakan sifat
ilustrasi yang lebih hidup, sedangkan sifat fotografi hanya berusaha untuk
“merekam” momen sesaat. Saat ini ilustrasi lebih banyak digunakan dalam cerita
anak-anak, yang biasanya bersifat imajinatif. Contohnya ilustrasi yang harus
menggambarkan seekor anjing yang sedang berbicara atau anak burung yang sedang
menangis karena kehilangan induknya atau beberapa ekor kelinci yang sedang
bermain-main. Ilustrasi-ilustrasi yang ditampilkan harus dapat merangsang
imajinasi anak-anak yang melihat buku tersebut, karena umumnya mereka belum
dapat membaca.
d. Desain
dan Fotografi
Ada dua
bidang utama di mana seorang desainer banyak menggunakan elemen fotografi,
yaitu penerbitan (publishing) dan periklanan (advertising). Beberapa tugas dan
kemampuan yang diperlukan dalam kedua bidang ini hampir sama. Menurut Margaret
Donegan dari majalah GQ, dalam penerbitan (dalam hal ini majalah) lebih
diutamakan kemampuan untuk bercerita dengan baik dan kontak dengan pembaca;
sedangkan dalam periklanan (juga dalam majalah) lebih diutamakan kemampuan
untuk menjual produk yang diiklankan tersebut.4 Kriteria seorang fotografer
yang dibutuhkan oleh sebuah penerbitan juga berbeda dengan periklanan. Dalam
penerbitan, fotografer yang dibutuhkan adalah mereka yang benar-benar kreatif
dalam “bercerita”, karena foto-foto yang mereka ambil haruslah dapat “bercerita”
dan menunjang berita yang diterbitkan. Sedangkan dalam periklanan, fotografer
yang dibutuhkan adalah mereka yang kreatif dan jeli, serta mempunyai keahlian
untuk bervisualisasi. Contohnya, jika sebuah penerbit hendak menerbitkan berita
tentang perampokan, maka fotografer harus berusaha untuk mengambil foto-foto
yang dapat menunjang berita tersebut, misalnya suasana di sekitar tempat
kejadian, korban, saksi mata dan lain-lain.
Jika
sebuah perusahaan periklanan hendak mempromosikan suatu parfum wanita yang berkesan
anggun dan lembut, maka fotografer harus dapat mengambil foto-foto yang
menonjolkan keanggunan dan kelembutan dari parfum tersebut, misalnya dengan
latar belakang kain sutra dengan warna-warna pastel yang berkesan lembut. Fotografi
sering dipakai selain karena permintaan klien, juga karena lebih
“representatif”. Contohnya jika sebuah majalah yang memuat tentang wawancara
dengan seorang bintang sinetron yang sedang naik daun, maka akan digunakan foto
dari bintang itu untuk menunjang desain di samping isi berita itu sendiri.
Contoh lain, untuk menggambarkan sebuah tempat berlibur dalam sebuah brosur
biro perjalanan, jika menggunakan ilustrasi hasilnya tidak akan semenarik
dibandingkan dengan foto. Fotografi sangat efektif untuk mengesankan keberadaan
suatu tempat, orang atau produk. Sebuah foto mempunyai kekuasaan walaupun
realita yang dilukiskan kadangkala jauh dari keadaan yang sesungguhnya. Selain
itu sebuah foto juga harus dapat memberikan kejutan dan keinginan untuk bereksperimen,
misalnya dalam hal mencoba resep masakan yang baru atau tren berpakaian terbaru.
Selain elemen-elemen ini, seorang desainer perlu mengerti tentang konsep dasar
pemasaran dan hubungannya dengan visualisasi. Ia juga perlu mempunyai kemampuan
untuk bekerja dengan rapi dan tepat. Ia juga perlu mempunyai kemampuan untuk
bersosialisasi (people skills) untuk menghadapi klien, supplier, sub konte.
e. Warna
Warna
merupakan elemen penting yang dapat mempengaruhi sebuah desain. Pemilihan warna
dan pengolahan atau penggabungan satu dengan lainnya akan dapat memberikan
suatu kesan atau image yang khas dan memiliki karakter yang unik, karena setiap
warna memiliki sifat yang berbeda-beda.
f.
Animasi
Penggunaan
unsur-unsur gerak atau disebut animasi khususnya dalam multimedia akan
menimbulkan kesan tersendiri bagi yang melihatnya.
g. Suara
Suara merupakan
elemen pentung pada desain komunikasi visual .suara mempengaruhi bagus tidaknya
suatu desain.raktor, percetakan dan lain-lain.
Referensi :
Langganan:
Postingan (Atom)