Senin, 07 Januari 2019

Desain Komunikasi Visual


1.      Pengertian dan Sejarah Desain Komunikasi Visual
1.1  Pengertian Desain Komunikasi Visual
Makna dari desain komunikasi visual jika ditinjau dari asal katanya (etimologi) terdiri dari tiga asal kata yang diambil dari beberapa bahasa yang berbeda. Desain diambil dari kata designo yang berasal dari Italia yang berarti gambar. Sedang dalam bahasa Inggris desain diambil dari bahasa latin designare yang berarti merencanakan atau merancang. Istilah desain dalam seni rupa dipadukan dengan reka bentuk, reka rupa, rancangan atau sketsa.
Kata komunikasi berarti menyampaikan suatu pesan dari komunikator (penyampai pesan) kepada komunikan (penerima pesan) dengan menggunakan suatu media dengan maksud tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa Inggris communication yang diambil dari bahasa latin communis yang berarti “sama”(dalam bahasa Inggris : common). Lalu dalam proses pengertiannya dianggap sebagai proses menciptakan suatu kesamaan (commonness) atau suatu kesatuan pemikiran antara pengirim (komunikator) dan penerima (komunikan).
Sementara kata visual bermakna segala sesuatu yang dapat dilihat dan direspon oleh indera penglihatan manusia yaitu mata. Berasal dari kata latin videre yang berarti melihat yang kemudian diadopsi ke dalam bahasa Inggris visual.
Dari arti istilah yang ditemukan dapat diartikan Desain Komunikasi Visual sebagai seni menyampaikan pesan (art of communication) dengan  menggunakan bahasa  rupa (visual  language) yang disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target yang melihat sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Bahasa rupa yang dipakai mencakup grafis, tanda, symbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf, dan sebagainya yang berdasar pada kaidah bahasa visual khas berdasar ilmu tata rupa. Pesan yang diungkapkan secara kreatif dan komunikatif, mengandung solusi untuk permasalahan yang hendak disampaikan.
“Desain Komunikasi Visual adalah profesi yang mengkaji dan mempelajari desain dengan berbagai pendekatan baik  hal  yang menyangkut komunikasi, media, citra, tandamaupun nilai.” (Agus Sachri)
“Desain Komunikasi Visual dalam pengertian modern adalah desain yang dihasilkan dari rasionalitas. Dilandasi pengetahuan, bersifat rasional, pramgatis. Jagat desain komunikasi visual senantiasa dinamis, atraktif (penuh gerak), dan perubahan.” (Widagdo 1993:31)

1.2  Sejarah Desain Komunikasi Visual
Pada zaman pra-sejarah manusia telah mengenal dan telah mempraktekkan komunikasi secara visual. Lukisan-lukisan yang ditemukan dalam gua sejarah merupakan permulaan manusia menerapkan komunikasi visual kepada manusia lainnya. Kemudian berkembang lebih maju lagi dengan bentuk komunikasi visual lain seperti hieroglyphics, tulisan, prasasti, dan buku.
Pada tahun 1447, Johannes Guttenberg menciptakan teknologi mesin cetak. Pada awalnya teknik cetak ini membuat tulisan dan gambar pada satu halaman atau papan kayu saja. Namun dalam perkembangannya mesin ini digunakan pada satuan huruf saja, lalu disusun menjadi suatu kalimat. Penemuan ini menjadi perkembangan yang mutakhir pada saat itu dan menjadi titik balik kebangkitan Eropa.
Pada tahun 1797, Aloys Senefelder menciptakann teknik cetak baru yaitu Lithografi. Teknik cetak ini memanfaatkan prinsip saling tolak air dan media batu litho. Teknik ini memungkinkan untuk meggambar lebih luas dalam bentuk blokblok yang besar dan dimungkinkan dilakukannya pemisahan warna dalam menggambar poster. Penemuan ini memulai masa kejayaan dari poster.
Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah perkembangan desain komunikasi visual :

1.      Victorian
Gambar Beberapa Contoh Karya Era Victoruan
Dalam perkembangan revolusi industri membuat kebutuhan manusia semakin berkembang. Lalu bermuculan kebutuhan baru untuk mempromosikan dan menginformasikan sesuatu secara umum. Dengan semakin berkembangnya mesin cetak pada saat itu, muncul kebutuhan baru dalam bidang periklanan. Diantaranya kebutuhan mengedukasi pasar dagang dengan iklan, salah satunya dengan kemasan suatu produk.
Nama Victorian diambil dari ratu Inggris, ratu Victoria sebagai suatu penghormatan kepada beliau. Victorian cenderung kaya akan ornament dan dekoratif. Desainer yang paling berpengaruh pada masa itu ialah Rouchon, Salman Baidowi, dan Sir John Millais.
Ciri-ciri :
a.       Ilustrasi mendekati dengan kenyataan.
b.      Penggambaran karakter perempuan yang berbadan subur.
c.       Dikelilingi dengan ornament-ornamen.
d.      Cenderung simetris.
e.       Penggunaan warna-warna yang natural.

Gambar Lukisan Era Victorian

2.      Arts and Crafts Movement
Arts and Crafts Movement muncul sebagai suatu bentuk penolakan terhadap Victorian yang miskin nilai-nilai estetis karena sifat-sifatnya yang natural dan apa adanya. Art and Craft Movement hendak menghidupkan kembali ketrampilan tangan dalam seni kerajinan. Terinspirasi dari zaman Gothic, mengusung gaya ilustrasi yang kaya akan seni dekoratif yang memiliki nilai buah tangan yang tinggi. Desainer yang berpengaruh ialah William Morris, Henry Van de Velde, dan Aubrey Breadsley.
Ciri-ciri :
a.       Sudah memiliki prinsip proporsi dan fungsi-fungsi bentukan.
b.      Memiliki nilai estetis dan karya tangan yang sangat tinggi.
c.       Garis batas berupa seni ornamen yang umumnya berupa sulursulur atau tumbuhan yang padat dan rumit.
d.      Dipengeruhi oleh gaya ilustrasi Gothic.
e.       Bila dibandingkan dengan gaya ilustrasi sebelumnya yaitu Victorian, Arts and Crafts jauh terlihat lebih bagus dan inovatif.

Gambar Lukisan Era Art and Craft

3.      Art Nouveau
Gambar Beberapa Contoh Karya Era Art Nouveau
Mirip halnya dengan Arts and Crafts, Art Nouveau lahir sebagai suatu bentuk ketidakpuasan terhadap Victorian. Dianggap sebagai gaya ilustrasi pertama di dalam dunia desain secara internasional. Berkembang pesat pada tahun 1829 sampai 1914. Desainer yang berpengaruh pada saat itu ialah Alphonse Muca, Lautree, Eugene Grasset, Raymond Saviganic, dan Jules Cheret.
Ciri-ciri :
a.       Dekoratif, namun lebih sederhana bila dibandin dengan Arts and Craft.
b.      Pewarnaan yang bersifat datar.
c.       Sudah memiliki prinsip penataan secara geometris.
d.      Umumnya asimetris, gambar dan tulisan saling mengimbangi.
e.       Memiliki sifat simpati.

4.      Art Deco
Art Deco muncul pada sekitar tahun 1925, pada saat kegiatan “Exposition International Des Arts Decoratifts et Industrial Modernes” di Paris, Prancis 1925. Sebuah karya yang mempresentasikan kemewahan, ekstravaganza, glamour, kejayaan akan permesinan, konsumerisme dan kecepatan pada masa itu. Bermunculan bentukan-bentukan yang lebih modern, dimana terdapat bentuk-bentuk geometris dan kurva-kurva, streamline, motion line dan lampu-lampu mesin. Desainer yang berpengaruh pada masa itu ialah Cassandre, Paul Collin, Charles Loupot.’
Ciri-ciri :
a.       Memunculkan kesan mewah, kejayaan akan mesin dan kecepatan.
b.      Bentuk-bentuk geometris dan kurva-kurva.
c.       Mengutaman kesederhanaan peletakan elemen-elemen desain.
 
Gambar Lukisan EraArt Deco

5.      De Stijl


Gambar Beberapa Contoh Karya Era De Stijil
Kemunculannya pada tahun 1917 di Belanda. Gaya visual geometris-abstrak dari garis vertical dan horizontal dengan komposisi bidang berisi warna-warna primer yaitu merah, biru, kuning, putih, dan abu-abu.
Mengingat spirit ini dipelopori oleh pelukis, tidaklah mengherankan pada awal eksistensinya spirit seni baru De Stijl diwujudkan dalam bentuk lukisan sang tokoh, Theo van Doesburg dan Piet Mondrian.

6.      Kitsch
Kitsch dalam bahasa Jerman bermakna “bad taste‖”. Dalam dunia seni, Kitsch bisa digunakan menjelaskan bahwa suatu karya memiliki nilai sentimental yang berlebihan, vulgar, dan, memiliki maksud tertentu. Isitilah ini jarang disebutkan dalam dunia pendidikan Desain, namun mewakili gaya ilustrasi pada era 50-an. Seniman yang berpengaruh pada masa itu ialah Grant Wood, James Montgomery, dan Norman Rockwell.
Ciri-ciri :
a.       Realisme dan sering dijumpai menggunakan teknik-teknik pencampuran dengan teknik lain seperti fotografi dan kolase.
b.      Telah mengenal prinsip judul dan sub-judul.
c.       Penggunaan warna-warna yang lebih menarik dan bervariasi.
d.      Vulgar.
 
GambarLukisan Era Art Kitsch

7.      Latemodern
Gaya ilustrasi pada Latemodern terinspirasi dari European Avant Garde yang modernist yang didominasi oleh inovasi-inovasi dari Amerika. Pada masa inilah bidang periklanan mengalami zaman keemasannya. Fotografi, typesetting, dan printing yang jauh lebih modern dan telah banyak digunakan sehingga semakin menambah berbagai macam metode prinsip-prinsip dalam mendesain. Teknik gunting-tempel muncul sebagai inovasi pada masa ini. Desainer berpengaruh pada masa itu ialah Paul Rand, Saul Bass, dan Lester Beall.
Ciri-ciri :
a.       Komunikasi yang terkonsep.
b.      Cerdas dan kreatif.
c.       Pencampuran berbagai teknik fotografi dan printing.
Gambar Lukisan Era Latemodern

8.      Swiss
Gambar Beberapa Contoh Karya Era Swiss
Swiss memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan dunia desain. Desain corporate identity menjadi pengaruh besar yang diberikan Swiss terhadap dunia. Para desainer Swiss adalah para desainer yang sangat perfeksionis dalam bentuk tipografi sans serif serta desainnya yang minimalis dan lebih mengutamakan pesan yang disampaikan. Simetris dan Asimetris didaptakn dari pemanfaatan grid-grid untuk mengorganisir elemen-elemen grafis dalam sebuah karya. Desainer yang paling berpengaru pada saat itu ialah Grasset, Steinlen, dan Felix Valloton.
Ciri-ciri :
a.       Dingin dan impresional.
b.      Asimetris dan simetris.
c.       Penggunaan grid pada proses desain.
d.      Mayoritas menggunakan jenis gaya huruf Sans Serif.

9.      Psychedelia
Psychedelia muncul beriringan dengan budaya hippies yang berkembang pada tahun 60-an di daerah Haight Ashbury, San Fransisco. Nama psychedelic berkaitan erat dengan psychedelic drugs yang popular di kalangan kaum muda pada saat itu, terutama seringkali ditemui penggunaannya pada konser-konser music rock. Poster artis berusaha untuk menangkap kesan visual penglihatan para pengguna drugs pada saat sedang  ‘fly‘. Gaya-gaya tipografi pada Psychedelic terpengaruh oleh Art Nouveau, tetapi terdapat pemadatan, bentuknya curvilinear dan berupa handwriting. Pada pewarnaan terpengaruh gaya Pop Art denganwarnawarnanya yang mencolok dan ramai. Seniman yang berpengaruh pada saat itu ialah Victor Moscosco, Wes Wilson, dan Rick Griffin.
Ciri-ciri:
a.       Penggunaan warna-warna yang mencolok dan ramai.
b.      Tipografi handwriting dan curvilinear shape.
c.       Keterbacaan tipografi rendah.
d.      Jenis huruf yang unik dan khas.
Gambar Lukisan Era Psychedelia

10.  Kontemporer
Kontemporer tidak termasuk dalam perkembangan Desain Grafis, karena ini adalah kumpulan dari berbagai macam aliran-aliran desain yang sedang berkembang pada sekitar tahun 1965 hingga sekarang. Desainer berpengaruh pada saat itu ialah Niklaus Toxier, Gregory Cutshaw, dan Damia Mattews.
Ciri-ciri : Tipografi yang semakin kreatif dan inovatif, tipografi tidaklah lagi hanya sekedar tulisan tetapi sudah menjadi bagian dari gambar.

Gambar Karya Conteporary

2.      Perbedaan Desain Komunikasi Visual dan Seni Murni
Desain komunikasi visual sendiri berasal dari tiga kata, desain (dari bahasa Inggris design yang diambil dari bahasa Latin designare) yang artinya merencanakan atau merancang. Dalam hal ini ada unsur untuk mengenali permasalahan, menetapkan tujuan dan menentukan pemecahan. Kemudian kata komunikasi yang berarti menyampaikan suatu pesan dari komunikator (penyampai pesan) kepada komunikan (penerima pesan) melalui suatu media dengan maksud tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa Inggriscommunication yang diambil dari bahasa Latin communicatio yang artinya berbagi/membagi.Sementara kata visual sendiri bermakna segala sesuatu yang dapat dilihat dan direspon oleh indera penglihatan kita yaitu mata. Berasal dari kata Latin videre yang artinya melihat yang kemudian dimasukkan ke dalam bahasa Inggris visual. Jadi desain komunikasi visual bisa dikatakan sebagai seni menyampaikan pesan (arts of commmunication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual language) yang disampaikan melalui media berupa desain. Dengan tujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Bahasa rupa yang dipakai berbentuk grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf dan sebagainya yang disusun berdasarkan khaidah bahasa visual yang khas. Isi pesan diungkapkan secara kreatif dan komunikatif serta mengandung solusi untuk permasalahan yang hendak disampaikan (sosial maupun komersial ataupun berupa informasi, identifikasi maupun persuasi).
Seni murni adalah seni yang dikembangkan untuk dinikmati keindahannya. Seni murni mengutamakan sifat estetikanya dibandingkan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh adalah lukisan, kaligrafi, dan patung. Berbeda dengan seni terapan, seni murni tidak untuk dimanfaatkan sebagai alat bantu lain. Yang dimanfaatkan pada seni ini adalah nilai keindahannya. Menurut sejarah, 5 seni murni terbesar adalah lukisan, patung, arsitektur, musik dan puisi dengan seni seni minor termasuk drama dan tari. akhir-akhir ini, Seni Murni biasanya termasuk bentuk seni visual dan seni perform. bagaimanapun, dalam beberapa lembaga-lembaga belajar atau musium seni murni. Seni murni sering dikaitkan dengan bentuk seni visual. Kata murni lebih merujuk kepada kemurnian / keaslian karya tersebut.
Contoh :
Seni Murni
a.      Patung
Patung adalah hasil ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan membuat bentuk visual melalui media tiga dimensi untuk tujuan estetika. Patung biasa ditemukan di atas meja, lobi gedung, persimpangan jalan, taman, dll. Pada umumnya patung berwujud manusia, hewan, atau makhluk mitologi.
b.      Relief
Relief dalam arti seni adalah gambar atau lukisan yang ditampilkan dalam bentuk tiga dimensi (tri marta) di atas bidang dua dimensi (dwi marta). Relief biasa terdapat di tugu peringatan dan candi. Relief pada umumnya berisi diorama dan memiliki nilai sejarah yang tinggi.
c.       Lukisan
Lukisan adalah karya seni yang dibuat dengan mengoleskan cat dengan kuas, pisau palet, atau peralatan lain, pada sebuah kanvas sebagai media.
d.      Kerajinan Gantungan
Di sentral-sentral kerajinan, seringkali kita menemukan orang yang menjual gantungan kunci dengan bentuk sesuai tempat wisata yang kita kunjungi. Misalnya saat kita berada di Candi Borobudur, kita akan menemukan penjual gantungan kunci berbentuk seperti Candi Borobudur. Ada juga yang menjual gantungan berbahan bambu yang ketika terkena angin akan terdengar suara yang menenangkan. Biasanya gantungan tersebut digantung di teras rumah atau di gazebo.
e.       Kerajinan dari Keramik
Banyak sekali kerajinan dari keramik yang termasuk seni rupa murni. Seperti guci atau piring keramik yang bernilai seni tinggi. Piring tersebut tidak mungkin dijadikan tempat makan karena lebih indah jika dipakai sebagai pajangan.
f.        Seni Kaligrafi
Seni kaligrafi adalah salah satu jenis karya seni rupa yang menekankan keindahan yang terdapat pada bentuk-bentuk huruf yang telah dimodifikasi atau digayakan sehingga mempunyai nilai estetika. Berbagai aksara dan huruf dapat dijadikan kaligrafi seperti huruf Arab, aksara Jawa, aksara Jepang, dll.
g.      Mosaik
Mosaik adalah seni merangkai pecahan atau potongan kecil batu, keramik, atau kaca. Seni mosaik biasa ditemukan di gereja atau arsitektur romawi.

Desain Komunikasi Visual
a.      Gambar Karikatur
Gambar karikatur adalah sebuah ejekan atau rasa protes yang dituang kan kedalam bentuk gambar sebenarnya gambar karikatur bukan hanya gambar ejekan masih banyak gambar dan jenis yang lainnya.
b.      Gambar sketsa
Gambar sketsa adalah sebuah gambar dasar atau gambar yang dibuat sebagai contoh sebelum kita membuat gambar aslinya.
c.       Gambar komik
Gambar komik adalah suatu cerita atau gambaran yang dikeluarkan atau dituangkan dalam bentuk gambar yang disusun dalam beberapa kotak dengan biasanya ada satu tokoh pemeran utama dalam suatu cerita atau kejadian komik memiliki berbagai jenis diantaranya komik STRIP, GAG, STORYBOARD, DLL. Gambar diatas adalah contoh komik strip.
d.      Gambar Nirmana datar dan ruang
Gambar nirmana adalah suatu gambar  bergerak atau gambar yang tidak beraturan.

3.      Elemen-Elemen Desain Komunikasi Visual
Untuk dapat berkomunikasi secara visual, seorang desainer menggunakan elemen-elemen untuk menunjang desain tersebut. Elemen-elemen yang sering digunakan dalam desain komunikasi visual antara lain adalah tipografi, simbolisme, ilustrasi dan fotografi. Elemen-elemen ini bisa digunakan sendiri-sendiri, bisa juga digabungkan. Tidak banyak desainer komunikasi visual yang sangat “fasih” di setiap bidang ini, tetapi kebanyakan mempunyai kemampuan untuk bervisualisasi. Seorang desainer komunikasi visual harus mengenal elemen-elemen ini. Jika ia tidak dapat mengambil sebuah foto tentang kejadian tertentu, maka ia harus tahu fotografer mana yang mampu, bagaimana mengemukakan keinginannya dan bagaimana memilih hasil akhir yang baik untuk direproduksi. Ia juga harus dapat membeli dan menggunakan ilustrasi secara efektif, dan seterusnya.
a.      Desain dan Tipografi
Tipografi adalah seni menyusun huruf-huruf sehingga dapat dibaca tetapi masih mempunyai nilai desain. Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata (lisan) ke dalam bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk mengkomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala bentuk media, mulai dari label pakaian, tanda-tanda lalu lintas, poster, buku, surat kabar dan majalah. Karena itu pekerjaan seorang tipografer (penata huruf) tidak dapat lepas dari semua aspek kehidupan sehari-hari. Menurut Nicholas Thirkell, seorang tipographer terkenal, pekerjaan dalam tipografi dapat dibagi dalam dua bidang, tipografer dan desainer huruf (type designer). Seorang tipografer berusaha untuk mengkomunikasikan ide dan emosi dengan menggunakan bentuk huruf yang telah ada, contohnya penggunaan bentuk Script untuk mengesankan keanggunan, keluwesan, feminitas, dan lain-lain. Karena itu seorang tipografer harus mengerti bagaimana orang berpikir dan bereaksi terhadap suatu image yang diungkapkan oleh huruf-huruf. Pekerjaan seorang tipografer memerlukan sensitivitas dan kemampuan untuk memperhatikan detil. Sedangkan seorang desainer huruf lebih memfokuskan untuk mendesain bentuk huruf yang baru.2
Saat ini, banyak diantara kita yang telah terbiasa untuk melakukan visualisasi serta membaca dan mengartikan suatu gambar atau image. Disinilah salah satu tugas seorang tipografer untuk mengetahui dan memahami jenis huruf tertentu yang dapat memperoleh reaksi dan emosi yang diharapkan dari pengamat yang dituju. Dewasa ini, selain banyaknya digunakan ilustrasi dan fotografi, tipografi masih dianggap sebagai elemen kunci dalam Desain Komunikasi Visual. Kurangnya perhatian pada pengaruh dan pentingnya elemen tipografi dalam suatu desain akan mengacaukan desain dan fungsi desain itu sendiri. Contohnya bila kita melihat brosur sebuah tempat peristirahatan (resor), tentunya kita akan melihat banyak foto yang menarik tentang tempat dan fasilitas dari tempat tersebut yang membuat kita tertarik untuk mengunjungi tempat tersebut untuk bersantai. Tetapi bila dalam brosur tersebut digunakan jenis huruf yang seriusatau resmi (contohnya jenis huruf Times), maka kesan santai, relax dan nyaman tidak akan ‘terbaca’ dalam brosur tersebut.

b.      Desain dan Simbolisme
Simbol telah ada sejak adanya manusia, lebih dari 30.000 tahun yang lalu, saat manusia prasejarah membuat tanda-tanda pada batu dan gambar-gambar pada dinding gua di Altamira, Spanyol. Manusia pada jaman ini menggunakan simbol untuk mencatat apa yang mereka lihat dan kejadian yang mereka alami sehari-hari. Dewasa ini peranan simbol sangatlah penting dan keberadaannya sangat tak terbatas dalam kehidupan kita sehari-hari. Kemanapun kita pergi, kita akan menjumpai simbol-simbol yang mengkomunikasikan pesan tanpa penggunaan kata-kata. Tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan, hotel, restoran, rumah sakit dan bandar udara; semuanya menggunakan simbol yang komunikatif dengan orang banyak, walaupun mereka tidak berbicara atau menggunakan bahasa yang sama. Simbol sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan, contohnya sebagai komponen dari signing systems sebuah pusat perbelanjaan. Untuk menginformasikan letak toilet, telepon umum, restoran, pintu masuk dan keluar, dan lain-lain digunakan simbol. Bentuk yang lebih kompleks dari simbol adalah logo. Logo adalah  identifikasi dari sebuah perusahaan, karena itu suatu logo mempunyai banyak persyaratan dan harus dapat mencerminkan perusahaan itu. Seorang desainer harus mengerti tentang perusahaan itu, tujuan dan objektifnya, jenis perusahaan dan image yang hendak ditampilkan dari perusahaan itu. Selain itu logo harus bersifat unik, mudah diingat dan dimengerti oleh pengamat yang dituju.

c.       Desain dan Ilustrasi
Ilustrasi adalah suatu bidang dari seni yang berspesialisasi dalam penggunaan gambar yang tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi (nonphotographic image) untuk visualisasi. Dengan kata lain, ilustrasi yang dimaksudkan di sini adalah gambar yang dihasilkan secara manual. Pada akhir tahun 1970-an, ilustrasi menjadi tren dalam Desain Komunikasi Visual. Banyak orangyang akhirnya menyadari bahwa ilustrasi dapat juga menjadi elemen yang sangat kreatif dan fleksibel, dalam arti ilustrasi dapat menjelaskan beberapa subjek yang tidak dapat dilakukan dengan fotografi, contohnya untuk untuk menjelaskan informasi detil seperti cara kerja fotosintesis.3 Seorang ilustrator seringkali mengalami kesulitan dalam usahanya untuk mengkomunikasikan suatu pesan menggunakan ilustrasi, tetapi jika ia berhasil, maka dampak yang ditimbulkan umumnya sangat besar. Karena itu suatu ilustrasi harus dapat menimbulkan respon atau emosi yang diharapkan dari pengamat yang dituju. Ilustrasi umumnya lebih membawa emosi dan dapat bercerita banyak dibandingkan dengan fotografi, hal ini dikarenakan sifat ilustrasi yang lebih hidup, sedangkan sifat fotografi hanya berusaha untuk “merekam” momen sesaat. Saat ini ilustrasi lebih banyak digunakan dalam cerita anak-anak, yang biasanya bersifat imajinatif. Contohnya ilustrasi yang harus menggambarkan seekor anjing yang sedang berbicara atau anak burung yang sedang menangis karena kehilangan induknya atau beberapa ekor kelinci yang sedang bermain-main. Ilustrasi-ilustrasi yang ditampilkan harus dapat merangsang imajinasi anak-anak yang melihat buku tersebut, karena umumnya mereka belum dapat membaca.

d.      Desain dan Fotografi
Ada dua bidang utama di mana seorang desainer banyak menggunakan elemen fotografi, yaitu penerbitan (publishing) dan periklanan (advertising). Beberapa tugas dan kemampuan yang diperlukan dalam kedua bidang ini hampir sama. Menurut Margaret Donegan dari majalah GQ, dalam penerbitan (dalam hal ini majalah) lebih diutamakan kemampuan untuk bercerita dengan baik dan kontak dengan pembaca; sedangkan dalam periklanan (juga dalam majalah) lebih diutamakan kemampuan untuk menjual produk yang diiklankan tersebut.4 Kriteria seorang fotografer yang dibutuhkan oleh sebuah penerbitan juga berbeda dengan periklanan. Dalam penerbitan, fotografer yang dibutuhkan adalah mereka yang benar-benar kreatif dalam “bercerita”, karena foto-foto yang mereka ambil haruslah dapat “bercerita” dan menunjang berita yang diterbitkan. Sedangkan dalam periklanan, fotografer yang dibutuhkan adalah mereka yang kreatif dan jeli, serta mempunyai keahlian untuk bervisualisasi. Contohnya, jika sebuah penerbit hendak menerbitkan berita tentang perampokan, maka fotografer harus berusaha untuk mengambil foto-foto yang dapat menunjang berita tersebut, misalnya suasana di sekitar tempat kejadian, korban, saksi mata dan lain-lain.
Jika sebuah perusahaan periklanan hendak mempromosikan suatu parfum wanita yang berkesan anggun dan lembut, maka fotografer harus dapat mengambil foto-foto yang menonjolkan keanggunan dan kelembutan dari parfum tersebut, misalnya dengan latar belakang kain sutra dengan warna-warna pastel yang berkesan lembut. Fotografi sering dipakai selain karena permintaan klien, juga karena lebih “representatif”. Contohnya jika sebuah majalah yang memuat tentang wawancara dengan seorang bintang sinetron yang sedang naik daun, maka akan digunakan foto dari bintang itu untuk menunjang desain di samping isi berita itu sendiri. Contoh lain, untuk menggambarkan sebuah tempat berlibur dalam sebuah brosur biro perjalanan, jika menggunakan ilustrasi hasilnya tidak akan semenarik dibandingkan dengan foto. Fotografi sangat efektif untuk mengesankan keberadaan suatu tempat, orang atau produk. Sebuah foto mempunyai kekuasaan walaupun realita yang dilukiskan kadangkala jauh dari keadaan yang sesungguhnya. Selain itu sebuah foto juga harus dapat memberikan kejutan dan keinginan untuk bereksperimen, misalnya dalam hal mencoba resep masakan yang baru atau tren berpakaian terbaru. Selain elemen-elemen ini, seorang desainer perlu mengerti tentang konsep dasar pemasaran dan hubungannya dengan visualisasi. Ia juga perlu mempunyai kemampuan untuk bekerja dengan rapi dan tepat. Ia juga perlu mempunyai kemampuan untuk bersosialisasi (people skills) untuk menghadapi klien, supplier, sub konte.
e.       Warna
Warna merupakan elemen penting yang dapat mempengaruhi sebuah desain. Pemilihan warna dan pengolahan atau penggabungan satu dengan lainnya akan dapat memberikan suatu kesan atau image yang khas dan memiliki karakter yang unik, karena setiap warna memiliki sifat yang berbeda-beda.
f.        Animasi
Penggunaan unsur-unsur gerak atau disebut animasi khususnya dalam multimedia akan menimbulkan kesan tersendiri bagi yang melihatnya.
g.      Suara
Suara merupakan elemen pentung pada desain komunikasi visual .suara mempengaruhi bagus tidaknya suatu desain.raktor, percetakan dan lain-lain.



Referensi :