Jumat, 05 Februari 2016

Kegunaan dan Dampak Beberapa Senyawa Turunan Alkana



Kegunaan dan Dampak Beberapa Senyawa Turunan Alkana
Kegunaan
1.     Kegunaan Haloalkana
a.       Haloalkana sebagai zat anestesi
Kloroform (CHCl3) pernah digunakan secara luas sebagai zat anestesi (pembius), tetapi kini sudah ditinggalkan. Kloroetana (C2H5Cl) digunakan sebagai bahan anestesi lokal.
b.      Haloalkana sebagai antiseptik
Iodoform (CHI3) adalah suatu zat berwarna kuning, berbau khas, dan digunakan sebagai antiseptik.
c.       Haloalkana sebagai pelarut
Tetraklorometana (CCl4) digunakan sebagai pelarut untuk oli dan lemak serta dalam pencucian kering (dry cleaning)
d.      Haloalkana sebagai bahan pemadam api
Alkana terhalogenasi sempurna, seperti karbon tetraklorida (CCl4), dan bromoklorodifluorometana (BCF) dapat memadamkan api.
e.       Senyawa klorofluorokarbon (CFC) dan freon
Freon merupakan nama dagang bagi suatu golongan senyawa klorofluorokarbon (CFC) yang digunakan sebagai cairan pendingin (refrigerant) atau sebagai propelan aerosol.
f.       Berbagai jenis senyawa haloalkena
Vinilklorida dan kloropena merupakan bahan dasar pada industri plastik dan karet sintetis.

2.    Kegunaan alkohol
a.       Metanol
1)    Sebagian besar produksi metanol diubah menjadi metanal (formaldehida) yang digunakan untuk membuat polimer (plastik).
2)    Metanol juga digunakan sebagai pelarut dan untuk membuat senyawa organik lain, seperti ester.
3)    Metanol dapat dicampurkan dengan bahan bakar bensin sampai kadar 15% tanpa mengubah konstruksi mesin kendaraan.
b.       Etanol
Dalam kehidupan sehari-hari, etanol dapat kita temukan dalam spiritus, dalam alkohol rumah tangga (alkohol 70% yang digunakan sebagai pembersih luka), dalam minuman beralkohol (bir, anggur, dan wiski) atau dalam air tape.

3.    Kegunaan eter
Eter yang terpenting adalah dietil eter yang dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam perdagangan disebut eter.
a.       Sebagai pelarut
b.       Obat bius (anestesi) pada operasi.Dietil eter adalah obat bius yang diberikan melalui pernapasan, seperti halnya kloroform atau siklopropana.
c.       Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan sebagai aditif bensin, yaitu untuk menaikan nilai oktan

4.    Kegunaan adelhida
Formaldehida merupakan adelhida yang paling banyak diproduksi dan mempunyai banyak kegunaan antara lain:
a.       Untuk membuat formalin
Formalin yaitu larutan 40% formaldehida dalam air. Formalin digunakan untuk mengawetkan contoh biologi dan juga mengawetkan mayat, tetapi tidak boleh digunakan untuk mengawetkan makanan.
b.      Untuk membuat berbagai jenis plastik termoset (plastik yang tidak meleleh pada pemanasan)

5.    Kegunaan keton
Keton yang paling banyak penggunaanya adalah propanon, yang dalam dunia perdagangan dan kehidupan sehari-hari disebut aseton.
Kegunaan utama aseton antara lain:
a.       Sebagai pelarut, khususnya untuk zat-zat yang kurang polar dan nonpolar.
b.      Sebagai pembersih pewarna kuku (kutek)
c.       Bahan untuk membuat parfum karena berbau harum.

6.        Ester
Berdasarkan jenis asam dan alkohol penyusunya, ester lazim dikelompokkan ke dalam 3 golongan berikut:
a.       Ester buah-buahan
Ester yang memiliki 10 atom karbon atau kurang pada suhu kamar berupa zat cair yang mudah menguap dan mempunyai aroma sedap.
b.      Lilin
Lilin (wax) adalah ester dari asam karboksilat berantai panjang dengan alkohol berantai panjang.
c.       Lemak dan minyak
Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Kegunaan utama lemak adalah sebagai bahan makanan (minyak goreng dan margarin) dan untuk membuat sabun.
d.       
7.      Asam Karboksilat
kegunaan penting dari Asam karboksilat adalah:
·           Asam karboksilat banyak digunakan dalam industri makanan, minuman dingin, dll. Sebagai contoh, asam asetat digunakan sebagai cuka. Garam natrium dari beberapa asam organik yang digunakan sebagai pengawet makanan.
·           Asam asetat digunakan sebagai koagulan dalam pembuatan karet.
·           Asam organik digunakan untuk pembuatan berbagai obat-obatan seperti aspirin, Fenasetin dll.
·           Asam karboksilat digunakan dalam pembuatan sabun. Sabun adalah garam-garam natrium kalium dari asam lemak yang lebih tinggi seperti asam stearat.
·           Asam asetat juga digunakan dalam pembuatan berbagai barang pewarna, parfum dan krayon.

Dampak
1.       Dampak Kegunaan Haloalkana
Manfaat, Kegunaan Haloalkana, Dampak, Bahaya, Senyawa Kimia - Berikut merupakan senyawa haloalkana dan kegunaannya.
a. Karbon Tetra Klorida (CCl4)
CCl4 mempunyai titik didih 77 °C. Merupakan cairan tidak berwarna, dengan bau yang sedikit tidak enak. Senyawa ini tidak larut dalam air, dan menjadi pelarut yang baik untuk minyak dan lemak serta sering digunakan dalam cuci kering (dry clean). Oleh karena kerapatannya yang tinggi dan sifatnya yang tidak mudah terbakar CCl4 digunakan sebagai pemadam api.
\

b. Kloroform (CHCl3)
CHCl3 mempunyai titik didih 62 °C. Kloroform digunakan sebagai pelarut zat-zat organik, tetapi dicurigai bersifat karsinogen. Kloroform juga digunakan sebagai anestesi umum, tetapi senyawa ini terlalu beracun dan mengakibatkan kerusakan hati.
c. Tetra Kloro Etilena (C2Cl4)
Senyawa ini merupakan pelarut penting untuk cuci kering dan sebagai pelarut lemak dalam pengolahan logam dan tekstil.
d. Kloro Fluoro Karbon (Freon)
Istilah Freon merupakan merek dagang dari Perusahaan Dupont untuk hasil-hasil kloro fluoro karbon. Freon adalah gas-gas yang tak berwarna, bertitik didih rendah, tidak beracun, tidak mudah terbakar, dan tidak menyebabkan karat. Freon digunakan dalam rumah tangga sebagai pendingin dalam kulkas dan penyejuk ruangan.
e. Teflon (Tetra Fluoro Etilena)
Teflon ini banyak digunakan sebagai panci “antilengket” dan berbagai macam alat masak lain. Lapisan ini tahan panas dan mencegah makanan melekat pada permukaan panci. Lensa-lensa teflon digunakan pada lampu-lampu berintensitas tinggi. Pemeliharaannya lebih mudah dibanding lensa gelas, sehingga banyak digunakan dalam industri dan gelanggang olahraga. Teflon dibuat dari CHClF2 (kloro difluoro metana) yang dibuat pada suhu tinggi dengan reaksi seperti berikut.

f. Etilen Bromida
Etilen bromida merupakan cairan yang ditambahkan pada bensin agar bereaksi dengan TEL untuk menghasilkan PbBr2 yang mudah menguap dan mudah dikeluarkan bersama asap knalpot.

2.    Dampak Alkohol
Efek Alkohol dalam Kadar Tertentu   
Penggunaan alkohol yang berlebihan akan memberikan banyak efek negatif, bagi kesehatan juga dapat menjadikan tindak kriminal. Berikut ini adalah beberapa efek negatif atas penggunaan alkohol dengan kadar tertentu. Bahaya Alkohol pada Organ Tubuh Meskipun penggunaan alkohol dalam batas tertentu tidak terlalu beresiko, namun dalam jangka panjang bisa menimbulkan kerusakan pada organ tubuh, seperti berikut : Bahaya Alkohol menimbulkan Penyakit Alkohol yang terkandung didalam minuman, menimbulkan penyakit pada kesehatan, diantaranya adalah, sebagai berikut :
1. Anemia
Penggunaan alkohol dalam jumlah banyak dapat menyebabkan berkurangnya sel darah merah, hingga berakibat terjadinya anemia.
2. Kanker
Kebiasaan mengkonsumsi minuman berakohol, mengakibatkan tingginya resiko penyakit kanker, resiko ini terjadi karena tubuh mengubah alkohol menjadi aseltidihida, yaitu suatu agen karsinogenik kuat. Jenis kanker yang terjadi akibat mengkonsumsi alkohol biasanya adalah :
·         kanker mulut
·         kanker faring (kerongkongan)
·         kanker laring (pita suara)
·         kanker esofagus (tenggorokan)
·         kanker hati
·         kanker payudara
·         kanker usus besar.
3. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Sebuah penelitian menemukan bahwa mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan dapat melipatgandakan resiko terjadinya kematian pada penderita jantung. Mengkonsumsi banyak minuman berakohol adalah juga dapat menyebabkan terjadinya kardiomiopati. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian akibat melemah dan gagalnya fungsi otot jantung yang menyebabkan terjadinya bekuan darah yang memicu terjadinya stroke.
4. Sirosis Hati
Alkohol merupakan racun yang dapat merusak sel-sel hati, yang menyebabkan timbulnya penyakit sirosis hati. Sirosis hati merupakan suatu keadaan dimana jaringan hati mengalami luka yang sangat berat sehingga tak mampu menjalankan fungsinya.
5. Gangguan Daya Ingat
Mengkonsumsi banyak minuman berakohol juga dapat menyebabkan penurunan kemampuan untuk membuat suatu rencana, kemampuan untuk menilai, dan memecahkan masalah, dan berbagai gangguan fungsi lainnya.
6. Depresi
Mengkonsumsi minuman berakohol dapat menyebabkan depresi.
7. Kejang
Banyak mengkonsumsi alkohol dapat menyebabkan epilepsi dan memicu timbulnya kejang pada orang yang tidak menderita epilepsi. Selain itu, alkohol juga mempengaruhi kerja obat yang digunakan untuk mengatasi kejang dan epilepsi.
8. Gout (Asam urat)
Gout merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh pembentukan kristal asam urat, pada persendian yang menyebabkan nyeri sendi sebagai bahaya asam urat. Bagi penderita asam urat, mengkonsumsi minuman berakohol akan memperberat penyakit tersebut, termasuk dengan makanan penyebab asam urat.
9. Tekanan Darah Tinggi
Alkohol dapat mengganggu sistem saraf simpatik, yang berfungsi untuk mengatur konstruksi (pengecilan  dan dilatasi (pelebaran) dari pembuluh darah. Hal ini sebagai reaksi tubuh terhadap stress, perubahan suhu dan penggunaan tenaga. Mengkonsumsi banyak minuman berakohol, dapat menyebabkan tekanan darah  yang bila berlangsung lama, akan menyebabkan timbulnya penyakit lainnya, seperti ginjal.
10. Penyakit Infeksi
Alkohol yang dikonsumsi dapat menekan kekebalan tubuh seseorang, yang menyebabkan mudahnya terinfeksi virus penyakit paling berbahaya, terutama penyakit seksual seperti, tubekolosis, HIV/AIDS, pneumonia.
11. Kerusakan Saraf
Alkohol juga merupakan racun bagi sel-sel saraf yang menimbulkan terjadinya kerusakan saraf yang disebut Neuropati alkoholik. Rasa nyeri seperti tertusuk-tusuk pada alat gerak, kelemahan otot, adanya keinginan mendesak untuk segera buang air kecil, disfungsi ereksi, dan berbagai gangguan lainnya.

Efek Alkohol Mempengaruhi Kehidupan Sosial    

Selain mempengaruhi kesehatan, alkohol juga menjadi salah satu faktor terjadinya Kriminalitas. Ada 4 cara yang berkaitan antara alkohol dengan kriminalitas, yaitu :

1.      Efek langsung alkohol dapat mencetuskan tindak kriminal dengan mengubah inhibasi yang normalnya ada seseorang bertingkah laku tidak biasanya.
2.      Tindak kriminal dapat dijumpai pada upaya ilegal untuk memperoleh minuman berakohol.
3.      Minum alkohol dan mabok sendiri diasosiasikan sebagai perilaku kriminal.
4.      Dampak konsumsi berlebihan dalam jangka lama berhubungan secara tidak langsung dengan kejahatan akibat menurunnya kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehingga ia mulai menjadi pribadi yang lebih permisif terhadap tindakan melanggar hukum.
3.    Dampak Kegunaan Eter
Dampak Terhadap Tubuh
        Keberadaan dietil eter ini selain berdampak pada lingkungan juga dapat memberikan dampak pada tubuh dan mempengaruhi kesehatan.Adapun kontaminasi senyawa ini dengan tubuh dapat melalui beberapa cara,yaitu sebagai berikut:

1.Pernafasan
       Iritasi. Pembiusan umum dari penghirupan dapat terjadi. Terekspos secara terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan pernafasan atau kematian. Gejala awal termasuk iritasi hidung dan tenggorokan, muntah-muntah, nafas tak teratur, diikuti pusing-pusing, ngantuk dan tidak sadar.

2.Makanan 
       Iritasi pada kulit dinding kerongkongan. Penelanan 1 atau 2 ons dapat berakibat fatal. Karena zat ini tidak stabil, perut menjadi mengembang, dan mungkin akan menyebabkan gas. Gejala lain adalah muntah-muntah, tidak sadar dan koma.

3.Sentuhan dengan kulit 
       Iritasi pada kulit dan kulit-kulit kerongkongan karena mengering. Dapat menyebabkan dermatitis apabila terekspos dalam jangka waktu lama. Dapat diserap melalui kulit.

4.Bersentuhan dengan mata 
       Akan menyebabkan iritasi, mata merah dan kesakitan. Terekspos uap dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada mata.

5.Terekspos Kronis 
      Terekspos secara berkali-kali dapat menyebabkan kebiasaan. Terekspos dalam waktu yang lama dapat menyebabkan sakit kepala, ngantuk , resah, dan gangguan psikis. Efek teratogenik mungkin muncul.

6.Kondisi yang bertambah parah 
       Orang-orang yang sudah memiliki gangguan kulit, gangguan mata atau ginjal, hati atau fungsi pernafasan yang tidak bekerja dengan baik akan lebih mungkin terkena dampak zat ini. Konsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan bertambahnya dampak zat ini.                                 Untuk menghindari kontak secara langsung dengan tubuh,ketika berinteraksi dengan bahan-bahan kimia berbahaya dapat diantisipasi dengan melengkapi diri dengan:
·                     Pakaian
-Hindari sentuhan ke kulit oleh vinil etil eter. Gunakan sarung tangan dan pakaian pelindung. Penyalur/produsen dapat memberikan rekomendasi mengenai bahan terbaik untuk sarung tangan/pakaian pelindung untuk aktivitas Anda. 
-Semua bagian pakaian pelindung (baju, sarung tangan, alas kaki, penutup kepala) harus bersih, tersedia tiap hari, dan dipakai sebelum bekerja. 
·                     Perlindungan Mata
-Pakailah goggle yang tahan banting, tahan air dan berventilasi tidak langsung ketika bekerja dengan cairan. 
-Pakailah pelindung muka bersama dengan goggle saat bekerja dengan zat yang korosif, menyebabkan iritasi ataupun berbahaya. 
·                     Perlindungan Pernafasan
-Bila terdapat kemungkinan terekspos secara berlebih, gunakanlah respirator dengan pasokan udara dengan topeng yang menutupi muka yang disetujui MSHA/NIOSH, yang dioperasikan dalam moda menarik tekanan atau tekanan positif, di area berpotensial terekspos tinggi. Untuk perlindungan lebih, gunakan dengan peralatan bernafas independen yang dioperasikan dalam moda menarik tekanan atau tekanan positif.
4.    Dampak Kegunaan Aldehid :        
                
a.    Formaldehid  
Penggunaan terbesar formaldehid adalah sebagai pereaksi untuk penyiapan senyawa organik lain dan untuk pembuatan polimer seperti bakelit, formika, dan melmac. Formaldehid dapat mengubah sifat protein, sehingga protein tidak dapat larut dalam air dan tahan terhadap bakteri pembusuk. Alasan inilah yang menyebabkan formaldehid digunakan sebagai pengawet spesimen biologis. Formaldehid atau formalin juga digunakan sebagai antiseptik di rumah sakit untuk mensterilkan sarung tangan dan peralatan bedah. Akan tetapi penggunaan formaldehid sebagai antiseptik dan pengawet menurun akhir-akhir ini karena zat ini dicurigai berifat karsinogenik. Formaldehid juga digunakan sebagai pelarut dan bahan campuran parfum.
b.      Asetaldehid 
Asetaldehid merupakan cairan tidak berwarna yang sangat mudah menguap. Zat ini dibuat dengan mengoksidasi etil alkohol dengan katalis (Ag) atau oksidasi etilen dengan katalis (PtCl2). Zat ini merupakan bantuan awal untuk penyiapan berbagai senyawa organik lain, seperti asam asetat, etil asetat, dan kloral. Asetaldehid dibentuk sebagai metabolit dalam fermentasi gula dan dalam detoksifikasi alkohol dalam hati. Asetaldehid juga digunakan sebagai bahan untuk membuat karet & damar buatan, asam cuka, dan alkohol
5.     Dampak Kegunaan Senyawa Keton :
Aseton (propanon) adalah keton yang paling sederhana dan penting. Zat ini dihasilkan dalam jumlah besar dengan mengoksidasi isopropil alkohol dengan katalis (Ag). Oleh karena larut sempurna dalam air dan banyak pelarut organik, aseton utamanya digunakan sebagai pelarut dalam industri (misalnya, untuk cat, dan pernis). Zat ini merupakan bahan utama (terkadang bahan satu-satunya) pada beberapa merek penghapus cat kuku. Aseton digunakan sebagai bahan pengering alat-alat laboratorium. Aseton juga merupakan bahan yang penting pada pembuatan kloroform, iodoform, dan pewarna. Aseton dibentuk dalam tubuh manusia sebagai hasil samping metabolisme lipid. Secara normal zat ini tidak sampai tertimbun karena dioksidasi menjadi karbon dioksida dan air. Konsentrasi normal aseton dalam tubuh manusia kurang dari 1 mg/100 mL darah. Dalam kasus ketidak-normalan seperti diabetes melitus, konsentrasi aseton melebihi tingkat tersebut. Zat ini dikeluarkan dalam air seni, sehingga mudah untuk dideteksi. Pada kasus yang parah, baunya dapat diketahui dari napas penderita.

6.       Dampak Kegunaan Ester
Manfaat, Kegunaan Ester, Dampak, Bahaya, Senyawa Kimia - Kegunaan ester antara lain seperti berikut.
a.         Sebagai essence pada makanan dan minuman. Beberapa ester mempunyai aroma buah-buahan seperti apel (metil butirat), aroma pisang (amil asetat), dan aroma nanas (etil butirat).
b.        Beeswax, campuran ester seperti C25H51COO – C30H61, dan caurnauba wax digunakan pada cat/pelapis mobil dan mebel.
c.         Lemak dan minyak merupakan ester penting yang terdapat pada makanan kita.
d.        Ester-ester seperti aspirin dan metil salisilat digunakan dalam pengobatan sebagai analgesik dan antiperadangan. Metil salisilat, juga disebut minyak wintergeen, merupakan bahan utama rasa/bau wintergeen. Etil asetat digunakan sebagai penghapus cat kuku/kutek.
e.         Sebagai bahan untuk membuat sabun.
f.          Sebagai bahan untuk membuat mentega.

7.      Dampak Penggunaan Senyawa Asam Karboksilat :

a.    Asam etanoat 
Asam etanoat (asam asetat) merupakan asam karboksilat yang paling penting. Zat ini dihasilkan secara industri dengan mengoksidasi asetaldehid, bahan mentah yang didapat dari oksidasi etanol atau hidrasi asetilen. Asam asetat atau asam cuka, dibentuk ketika bakteri aceto-bacter mengoksidasi etanol. Cuka pasar yang mengandung sekitar 5 persen asam asetat dalam air, telah digunakan selama berabad-abad untuk menyedapkan makanan. Orang pertama yang mensintesa asam asetat langsung dari unsur kimia adalah Adoph Kolbe (Jerman, 1818–1884) pada tahun 1845. Asam asetat digunakan pada pembuatan selulosa asetat, vinil asetat, obatobatan, pewarna, insektisida, bahan kimia fotografi, dan pengawet makanan.
b.      Asam metanoat
Asam metanoat atau asam format dimanfaatkan pada pembuatan pewarna, insektisida, parfum, obat-obatan, plastik, dan menggumpalkan lateks.
c.       Asam karboksilat
 Sebagai bahan membuat ester