Kegunaan
dan Dampak Beberapa Senyawa Turunan Alkana
Kegunaan
1.
Kegunaan Haloalkana
a. Haloalkana
sebagai zat anestesi
Kloroform (CHCl3) pernah digunakan secara luas sebagai zat anestesi (pembius),
tetapi kini sudah ditinggalkan. Kloroetana (C2H5Cl) digunakan sebagai bahan
anestesi lokal.
b. Haloalkana
sebagai antiseptik
Iodoform (CHI3) adalah suatu zat berwarna kuning, berbau khas, dan digunakan
sebagai antiseptik.
c. Haloalkana
sebagai pelarut
Tetraklorometana (CCl4) digunakan sebagai pelarut untuk oli dan lemak serta
dalam pencucian kering (dry cleaning)
d. Haloalkana
sebagai bahan pemadam api
Alkana terhalogenasi sempurna, seperti karbon tetraklorida (CCl4), dan
bromoklorodifluorometana (BCF) dapat memadamkan api.
e. Senyawa
klorofluorokarbon (CFC) dan freon
Freon merupakan nama dagang bagi suatu golongan senyawa klorofluorokarbon (CFC)
yang digunakan sebagai cairan pendingin (refrigerant) atau sebagai propelan
aerosol.
f. Berbagai
jenis senyawa haloalkena
Vinilklorida dan kloropena merupakan bahan dasar pada industri plastik dan karet
sintetis.
2.
Kegunaan alkohol
a.
Metanol
1) Sebagian besar produksi metanol diubah menjadi metanal
(formaldehida) yang digunakan untuk membuat polimer (plastik).
2) Metanol juga digunakan sebagai pelarut dan untuk membuat
senyawa organik lain, seperti ester.
3) Metanol dapat dicampurkan dengan bahan bakar bensin sampai
kadar 15% tanpa mengubah konstruksi mesin kendaraan.
b.
Etanol
Dalam kehidupan sehari-hari, etanol dapat kita temukan dalam spiritus, dalam
alkohol rumah tangga (alkohol 70% yang digunakan sebagai pembersih luka), dalam
minuman beralkohol (bir, anggur, dan wiski) atau dalam air tape.
3.
Kegunaan eter
Eter yang terpenting adalah dietil
eter yang dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam perdagangan disebut eter.
a.
Sebagai pelarut
b.
Obat bius (anestesi) pada operasi.Dietil eter
adalah obat bius yang diberikan melalui pernapasan, seperti halnya kloroform
atau siklopropana.
c.
Metil ters-butil eter (MTBE)
digunakan sebagai aditif bensin, yaitu untuk menaikan nilai oktan
4.
Kegunaan adelhida
Formaldehida merupakan adelhida yang paling banyak diproduksi dan mempunyai
banyak kegunaan antara lain:
a.
Untuk membuat formalin
Formalin yaitu larutan 40% formaldehida dalam air. Formalin digunakan untuk
mengawetkan contoh biologi dan juga mengawetkan mayat, tetapi tidak boleh
digunakan untuk mengawetkan makanan.
b.
Untuk membuat berbagai jenis plastik
termoset (plastik yang tidak meleleh pada pemanasan)
5.
Kegunaan keton
Keton yang paling banyak
penggunaanya adalah propanon, yang dalam dunia perdagangan dan kehidupan
sehari-hari disebut aseton.
Kegunaan utama aseton antara lain:
a.
Sebagai pelarut, khususnya untuk
zat-zat yang kurang polar dan nonpolar.
b.
Sebagai pembersih pewarna kuku
(kutek)
c.
Bahan untuk membuat parfum karena
berbau harum.
6.
Ester
Berdasarkan jenis asam dan alkohol
penyusunya, ester lazim dikelompokkan ke dalam 3 golongan berikut:
a.
Ester buah-buahan
Ester yang memiliki 10 atom karbon atau kurang pada suhu kamar berupa zat cair
yang mudah menguap dan mempunyai aroma sedap.
b.
Lilin
Lilin (wax) adalah ester dari asam karboksilat berantai panjang dengan alkohol
berantai panjang.
c.
Lemak dan minyak
Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi.
Kegunaan utama lemak adalah sebagai bahan makanan (minyak goreng dan margarin)
dan untuk membuat sabun.
d.
7. Asam Karboksilat
kegunaan penting dari Asam
karboksilat adalah:
·
Asam karboksilat banyak digunakan
dalam industri makanan, minuman dingin, dll. Sebagai contoh, asam asetat
digunakan sebagai cuka. Garam natrium dari beberapa asam organik yang digunakan
sebagai pengawet makanan.
·
Asam asetat digunakan sebagai
koagulan dalam pembuatan karet.
·
Asam organik digunakan untuk
pembuatan berbagai obat-obatan seperti aspirin, Fenasetin dll.
·
Asam karboksilat digunakan dalam
pembuatan sabun. Sabun adalah garam-garam natrium kalium dari asam lemak yang
lebih tinggi seperti asam stearat.
·
Asam asetat juga digunakan dalam
pembuatan berbagai barang pewarna, parfum dan krayon.
Dampak
1.
Dampak
Kegunaan Haloalkana
a. Karbon Tetra Klorida (CCl4)
CCl4 mempunyai
titik didih 77 °C. Merupakan cairan tidak berwarna, dengan bau yang sedikit
tidak enak. Senyawa ini tidak larut dalam air, dan menjadi pelarut yang baik
untuk minyak dan lemak serta sering digunakan dalam cuci kering (dry clean).
Oleh karena kerapatannya yang tinggi dan sifatnya yang tidak mudah
terbakar CCl4 digunakan sebagai pemadam api.
\
b. Kloroform (CHCl3)
CHCl3 mempunyai
titik didih 62 °C. Kloroform digunakan sebagai pelarut zat-zat organik, tetapi
dicurigai bersifat karsinogen. Kloroform juga digunakan sebagai anestesi umum,
tetapi senyawa ini terlalu beracun dan mengakibatkan kerusakan hati.
c. Tetra Kloro Etilena (C2Cl4)
Senyawa ini merupakan pelarut
penting untuk cuci kering dan sebagai pelarut lemak dalam pengolahan logam dan
tekstil.
d. Kloro Fluoro Karbon (Freon)
Istilah Freon merupakan merek
dagang dari Perusahaan Dupont untuk hasil-hasil kloro fluoro karbon. Freon
adalah gas-gas yang tak berwarna, bertitik didih rendah, tidak beracun, tidak
mudah terbakar, dan tidak menyebabkan karat. Freon digunakan dalam rumah tangga
sebagai pendingin dalam kulkas dan penyejuk ruangan.
e. Teflon (Tetra Fluoro Etilena)
Teflon ini banyak digunakan
sebagai panci “antilengket” dan berbagai macam alat masak lain. Lapisan ini
tahan panas dan mencegah makanan melekat pada permukaan panci. Lensa-lensa
teflon digunakan pada lampu-lampu berintensitas tinggi. Pemeliharaannya lebih
mudah dibanding lensa gelas, sehingga banyak digunakan dalam industri dan
gelanggang olahraga. Teflon dibuat dari CHClF2 (kloro difluoro
metana) yang dibuat pada suhu tinggi dengan reaksi seperti berikut.
f. Etilen Bromida
Etilen bromida merupakan cairan
yang ditambahkan pada bensin agar bereaksi dengan TEL untuk
menghasilkan PbBr2 yang mudah menguap dan mudah
dikeluarkan bersama asap knalpot.
2. Dampak Alkohol
Efek Alkohol
dalam Kadar Tertentu
Penggunaan
alkohol yang berlebihan akan memberikan banyak efek negatif, bagi kesehatan
juga dapat menjadikan tindak kriminal. Berikut ini adalah beberapa efek
negatif atas penggunaan alkohol dengan kadar tertentu. Bahaya Alkohol pada
Organ Tubuh Meskipun penggunaan alkohol dalam batas tertentu tidak terlalu
beresiko, namun dalam jangka panjang bisa menimbulkan kerusakan pada organ
tubuh, seperti berikut : Bahaya Alkohol menimbulkan Penyakit Alkohol yang
terkandung didalam minuman, menimbulkan penyakit pada kesehatan, diantaranya
adalah, sebagai berikut :
1. Anemia
Penggunaan alkohol dalam jumlah
banyak dapat menyebabkan berkurangnya sel darah merah, hingga berakibat
terjadinya anemia.
2. Kanker
Kebiasaan mengkonsumsi
minuman berakohol, mengakibatkan tingginya resiko penyakit kanker, resiko ini
terjadi karena tubuh mengubah alkohol menjadi aseltidihida, yaitu suatu agen karsinogenik
kuat. Jenis kanker yang
terjadi akibat mengkonsumsi alkohol biasanya adalah :
·
kanker
mulut
·
kanker
faring (kerongkongan)
·
kanker
laring (pita suara)
·
kanker
esofagus (tenggorokan)
·
kanker
hati
·
kanker
payudara
·
kanker
usus besar.
3. Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah
Sebuah penelitian menemukan
bahwa mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan dapat melipatgandakan
resiko terjadinya kematian pada penderita jantung. Mengkonsumsi banyak minuman berakohol adalah juga
dapat menyebabkan terjadinya kardiomiopati. Kondisi ini dapat menyebabkan
kematian akibat melemah dan gagalnya fungsi otot jantung yang menyebabkan
terjadinya bekuan darah yang memicu terjadinya stroke.
4. Sirosis Hati
Alkohol merupakan racun yang
dapat merusak sel-sel hati, yang menyebabkan timbulnya penyakit sirosis hati.
Sirosis hati merupakan suatu keadaan dimana jaringan hati mengalami luka yang
sangat berat sehingga tak mampu menjalankan fungsinya.
5. Gangguan Daya Ingat
Mengkonsumsi banyak minuman
berakohol juga dapat menyebabkan penurunan kemampuan untuk membuat suatu
rencana, kemampuan untuk menilai, dan memecahkan masalah, dan berbagai gangguan
fungsi lainnya.
6. Depresi
Mengkonsumsi minuman berakohol
dapat menyebabkan depresi.
7. Kejang
Banyak mengkonsumsi alkohol
dapat menyebabkan epilepsi dan memicu timbulnya kejang pada orang yang tidak
menderita epilepsi. Selain itu, alkohol juga mempengaruhi kerja obat yang
digunakan untuk mengatasi kejang dan epilepsi.
8. Gout (Asam urat)
Gout merupakan suatu keadaan yang
disebabkan oleh pembentukan kristal asam urat, pada persendian yang menyebabkan
nyeri sendi sebagai bahaya
asam urat. Bagi
penderita asam urat, mengkonsumsi minuman berakohol akan memperberat penyakit
tersebut, termasuk dengan makanan
penyebab asam urat.
Alkohol dapat mengganggu sistem
saraf simpatik, yang berfungsi untuk mengatur konstruksi (pengecilan dan
dilatasi (pelebaran) dari pembuluh darah. Hal ini sebagai reaksi tubuh terhadap
stress, perubahan suhu dan penggunaan tenaga. Mengkonsumsi banyak minuman berakohol, dapat
menyebabkan tekanan darah yang bila berlangsung lama, akan menyebabkan
timbulnya penyakit lainnya, seperti ginjal.
10. Penyakit Infeksi
Alkohol yang dikonsumsi dapat
menekan kekebalan tubuh seseorang, yang menyebabkan mudahnya terinfeksi virus penyakit
paling berbahaya,
terutama penyakit seksual seperti, tubekolosis, HIV/AIDS, pneumonia.
11. Kerusakan Saraf
Alkohol juga merupakan racun
bagi sel-sel saraf yang menimbulkan terjadinya kerusakan saraf yang disebut Neuropati alkoholik. Rasa nyeri seperti tertusuk-tusuk
pada alat gerak, kelemahan otot, adanya keinginan mendesak untuk segera buang
air kecil, disfungsi ereksi, dan berbagai gangguan lainnya.
Efek Alkohol
Mempengaruhi Kehidupan Sosial
Selain mempengaruhi kesehatan, alkohol juga menjadi salah satu faktor
terjadinya Kriminalitas. Ada 4 cara yang berkaitan antara alkohol dengan
kriminalitas, yaitu :
1. Efek langsung alkohol dapat
mencetuskan tindak kriminal dengan mengubah inhibasi yang normalnya ada
seseorang bertingkah laku tidak biasanya.
2. Tindak kriminal dapat dijumpai
pada upaya ilegal untuk memperoleh minuman berakohol.
3. Minum alkohol dan mabok sendiri
diasosiasikan sebagai perilaku kriminal.
4. Dampak konsumsi berlebihan dalam
jangka lama berhubungan secara tidak langsung dengan kejahatan akibat
menurunnya kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehingga ia mulai
menjadi pribadi yang lebih permisif terhadap tindakan melanggar hukum.
3.
Dampak
Kegunaan Eter
Dampak Terhadap Tubuh
Keberadaan dietil eter ini selain berdampak pada lingkungan juga dapat memberikan
dampak pada tubuh dan mempengaruhi kesehatan.Adapun kontaminasi senyawa ini
dengan tubuh dapat melalui beberapa cara,yaitu sebagai berikut:
1.Pernafasan
Iritasi.
Pembiusan umum dari penghirupan dapat terjadi. Terekspos secara terus-menerus
dapat menyebabkan kerusakan pernafasan atau kematian. Gejala awal termasuk
iritasi hidung dan tenggorokan, muntah-muntah, nafas tak teratur, diikuti
pusing-pusing, ngantuk dan tidak sadar.
2.Makanan
Iritasi
pada kulit dinding kerongkongan. Penelanan 1 atau 2 ons dapat berakibat fatal.
Karena zat ini tidak stabil, perut menjadi mengembang, dan mungkin akan
menyebabkan gas. Gejala lain adalah muntah-muntah, tidak sadar dan koma.
3.Sentuhan
dengan kulit
Iritasi
pada kulit dan kulit-kulit kerongkongan karena mengering. Dapat menyebabkan
dermatitis apabila terekspos dalam jangka waktu lama. Dapat diserap melalui
kulit.
4.Bersentuhan
dengan mata
Akan
menyebabkan iritasi, mata merah dan kesakitan. Terekspos uap dalam waktu yang
lama dapat menyebabkan kerusakan pada mata.
5.Terekspos
Kronis
Terekspos secara
berkali-kali dapat menyebabkan kebiasaan. Terekspos dalam waktu yang lama dapat
menyebabkan sakit kepala, ngantuk , resah, dan gangguan psikis. Efek
teratogenik mungkin muncul.
6.Kondisi
yang bertambah parah
Orang-orang
yang sudah memiliki gangguan kulit, gangguan mata atau ginjal, hati atau fungsi
pernafasan yang tidak bekerja dengan baik akan lebih mungkin terkena dampak zat
ini. Konsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan bertambahnya dampak zat ini. Untuk menghindari kontak secara langsung dengan
tubuh,ketika berinteraksi dengan bahan-bahan kimia berbahaya dapat diantisipasi
dengan melengkapi diri dengan:
·
Pakaian
-Hindari sentuhan ke kulit oleh vinil etil
eter. Gunakan sarung tangan dan pakaian pelindung. Penyalur/produsen dapat
memberikan rekomendasi mengenai bahan terbaik untuk sarung tangan/pakaian
pelindung untuk aktivitas Anda.
-Semua bagian pakaian pelindung (baju, sarung
tangan, alas kaki, penutup kepala) harus bersih, tersedia tiap hari, dan
dipakai sebelum bekerja.
·
Perlindungan
Mata
-Pakailah goggle yang tahan banting, tahan
air dan berventilasi tidak langsung ketika bekerja dengan cairan.
-Pakailah pelindung muka bersama dengan goggle
saat bekerja dengan zat yang korosif, menyebabkan iritasi ataupun
berbahaya.
·
Perlindungan
Pernafasan
-Bila terdapat
kemungkinan terekspos secara berlebih, gunakanlah respirator dengan pasokan
udara dengan topeng yang menutupi muka yang disetujui MSHA/NIOSH, yang
dioperasikan dalam moda menarik tekanan atau tekanan positif, di area
berpotensial terekspos tinggi. Untuk perlindungan lebih, gunakan dengan
peralatan bernafas independen yang dioperasikan dalam moda menarik tekanan atau
tekanan positif.
4.
Dampak
Kegunaan Aldehid :
a.
Formaldehid
Penggunaan
terbesar formaldehid adalah sebagai pereaksi untuk penyiapan senyawa organik
lain dan untuk pembuatan polimer seperti bakelit, formika, dan melmac.
Formaldehid dapat mengubah sifat protein, sehingga protein tidak dapat larut
dalam air dan tahan terhadap bakteri pembusuk. Alasan inilah yang menyebabkan
formaldehid digunakan sebagai pengawet spesimen biologis. Formaldehid atau
formalin juga digunakan sebagai antiseptik di rumah sakit untuk mensterilkan
sarung tangan dan peralatan bedah. Akan tetapi penggunaan formaldehid sebagai
antiseptik dan pengawet menurun akhir-akhir ini karena zat ini dicurigai
berifat karsinogenik. Formaldehid juga digunakan sebagai pelarut dan bahan
campuran parfum.
b.
Asetaldehid
Asetaldehid
merupakan cairan tidak berwarna yang sangat mudah menguap. Zat ini dibuat
dengan mengoksidasi etil alkohol dengan katalis (Ag) atau oksidasi etilen
dengan katalis (PtCl2). Zat ini merupakan bantuan awal untuk penyiapan
berbagai senyawa organik lain, seperti asam asetat, etil asetat, dan kloral.
Asetaldehid dibentuk sebagai metabolit dalam fermentasi gula dan dalam
detoksifikasi alkohol dalam hati. Asetaldehid juga digunakan sebagai
bahan untuk membuat karet & damar buatan, asam cuka, dan alkohol
5.
Dampak Kegunaan Senyawa Keton :
Aseton (propanon) adalah keton
yang paling sederhana dan penting. Zat ini dihasilkan dalam jumlah besar dengan
mengoksidasi isopropil alkohol dengan katalis (Ag). Oleh karena larut sempurna
dalam air dan banyak pelarut organik, aseton utamanya digunakan sebagai pelarut
dalam industri (misalnya, untuk cat, dan pernis). Zat ini merupakan bahan utama
(terkadang bahan satu-satunya) pada beberapa merek penghapus cat kuku. Aseton
digunakan sebagai bahan pengering alat-alat laboratorium. Aseton juga merupakan
bahan yang penting pada pembuatan kloroform, iodoform, dan pewarna. Aseton
dibentuk dalam tubuh manusia sebagai hasil samping metabolisme lipid. Secara
normal zat ini tidak sampai tertimbun karena dioksidasi menjadi karbon dioksida
dan air. Konsentrasi normal aseton dalam tubuh manusia kurang dari 1 mg/100 mL
darah. Dalam kasus ketidak-normalan seperti diabetes melitus, konsentrasi
aseton melebihi tingkat tersebut. Zat ini dikeluarkan dalam air seni, sehingga
mudah untuk dideteksi. Pada kasus yang parah, baunya dapat diketahui dari napas
penderita.
6.
Dampak
Kegunaan Ester
Manfaat, Kegunaan
Ester,
Dampak, Bahaya, Senyawa Kimia - Kegunaan ester antara lain seperti berikut.
a.
Sebagai
essence pada makanan dan minuman. Beberapa ester mempunyai aroma buah-buahan
seperti apel (metil butirat), aroma pisang (amil asetat), dan aroma nanas (etil
butirat).
b.
Beeswax,
campuran ester seperti C25H51COO – C30H61, dan
caurnauba wax digunakan pada cat/pelapis mobil dan mebel.
c.
Lemak
dan minyak merupakan ester penting yang terdapat pada makanan kita.
d.
Ester-ester
seperti aspirin dan metil salisilat digunakan dalam pengobatan sebagai
analgesik dan antiperadangan. Metil salisilat, juga disebut minyak wintergeen,
merupakan bahan utama rasa/bau wintergeen. Etil asetat digunakan sebagai
penghapus cat kuku/kutek.
e.
Sebagai
bahan untuk membuat sabun.
f.
Sebagai bahan untuk membuat mentega.
7.
Dampak Penggunaan Senyawa Asam Karboksilat :
a. Asam
etanoat
Asam etanoat (asam asetat)
merupakan asam karboksilat yang paling penting. Zat ini dihasilkan secara
industri dengan mengoksidasi asetaldehid, bahan mentah yang didapat dari
oksidasi etanol atau hidrasi asetilen. Asam asetat atau asam cuka, dibentuk
ketika bakteri aceto-bacter mengoksidasi etanol. Cuka pasar
yang mengandung sekitar 5 persen asam asetat dalam air, telah digunakan selama
berabad-abad untuk menyedapkan makanan. Orang pertama yang mensintesa asam
asetat langsung dari unsur kimia adalah Adoph Kolbe (Jerman,
1818–1884) pada tahun 1845. Asam asetat digunakan pada pembuatan selulosa
asetat, vinil asetat, obatobatan, pewarna, insektisida, bahan kimia fotografi,
dan pengawet makanan.
b. Asam
metanoat
Asam metanoat atau asam format
dimanfaatkan pada pembuatan pewarna, insektisida, parfum, obat-obatan, plastik,
dan menggumpalkan lateks.
c. Asam
karboksilat
Sebagai
bahan membuat ester